sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi bantah istana intervensi pemilihan Ketum Golkar

Jokowi sempat berkelakar akan memberikan sepeda kepada DPD apabila benar dikumpulkan oleh Pratikno.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Rabu, 04 Des 2019 01:10 WIB
Jokowi bantah istana intervensi pemilihan Ketum Golkar

Presiden Joko Widodo menegaskan istana tidak mengintervensi Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar. Pernyataan itu disampaikan pria yang akrab disapa Jokowi itu untuk menepis isu yang menyebut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengumpulkan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar.

Dalam pernyataannya, Jokowi sempat berkelakar akan memberikan sepeda kepada DPD apabila benar dikumpulkan oleh Pratikno. Ihwal itu dilakukan karena Mensesneg sudah mengklarifikasi tidak ada upaya mengumpulkan DPD Golkar ke istana.

"Memang betul-betul enggak ada (intervensi). Katanya mengumpulkan DPD-DPD, mana yang dikumpulkan? Coba ada DPD yang dikumpulkan oleh Pak Mensesneg yang ada di sini silakan maju, saya beri sepeda," kata Jokowi di Munas Golkar, Jakarta, Selasa (3/12).

Menurut Jokowi, apabila ada menterinya yang mengumpulkan DPD, maka yang melakukan itu adalah menteri yang berasal dari partai berlambang pohon beringin itu, bukan yang lain.

"Kalau ada menteri yang manggil-manggil (DPD), ya menterinya Golkar mestinya. Bisa saja. Pak Agus (Gumiwang) bisa, atau Pak Zainudin Amali, atau Pak Jerry (Sambuaga) atau Pak Luhut (Panjaitan) bisa saja. Ini kan memang kader Golkar semuanya," kata Jokowi.

Sebelumya, fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal menyebut ada tiga menteri Jokowi yang menekan DPD I dan DPD II agar memilih Airlangga Hartarto di munas. Tekanan itu diketahui setelah ada beberapa DPD menelepon kepada pihaknya. 

"Ada pembantu presiden, saya tidak mau sebut nama. Tetapi ada tiga pembantu presiden yang menelpon DPD I dan DPD II dan kepala-kepala daerah untuk memilih Airlangga, berpihak ke Airlangga," kata Syamsul.

Syamsul memastikan Jokowi sama sekali tahu akan hal tersebut. Apalagi, sejak awal Jokowi sudah menyatakan tidak ikut campur dalam urusan internal partai warisan Orde Baru itu.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid