Kader ingin ketum cukup waktu mengurus Golkar
Airlangga maupun Bambang adalah kader yang Golkar dibanggakan.

Partai Golkar akan memilih ketua umum pada Munas yang digelar 3-6 Desember 2019. Seperti apa sosok yang kader Golkar inginkan menjadi ketua umum?
Airlangga Hartarto sudah mendeklarasikan akan maju sebagai calon ketua umum. Penantangnya kemungkinan besar adalah Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat Ketua MPR.
Wakorbid Kepartaian Golkar Darul Siska mengatakan ke depan kader membutuhkan pemimpin yang cukup waktu mengurus Golkar, bisa merangkul semua faksi yang ada di partai, mampu berkomunikasi secara baik dengan pengurus di daerah, organisasi sayap partai, dan seluruh kader serta ingin adanya kaderisasi.
"Kami butuh pemimpin yang sungguh-sungguh mengurus partai," kata Darul kepada wartawan, Jumat (15/11).
Menurut Darul, baik Airlangga maupun Bambang adalah kader yang Golkar dibanggakan. Kader ingin keduanya sukses memimpin lembaga masing-masing, tetapi juga bisa membagi waktu untuk mengurus partai.
Darul menilai Airlangga akan kesulitan mengurus partai kalau kembali menjadi ketua umum karena posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut dia, ada baiknya Airlangga fokus di kabinet agar tidak mengecewakan Presiden Joko Widodo.
"Kami ingin Pak Airlangga sukses sebagai menteri, apalagi dia andalan di perekonomian. Dia harus fokus di kementerian agar tidak mengecewakan. Menteri adalah pembantu presiden, maka waktunya akan mengikuti presiden," tegas Darul.
Sedangkan Bambang, lanjut Darul, lebih akan bisa fokus mengurus partai karena sebagai Ketua MPR, ia bisa mengatur kegiatannya sendiri.
"Kalau MPR lebih banyak kegiatan rapat. Berbeda dengan menteri yang jadwalnya ikut presiden. Kalau presiden manggil, menteri harus bisa," kata Darul.
Airlangga dan Bambang sama-sama yakin mendapat dukungan menjadi ketua umum. Airlangga mengklaim mendapat dukungan dari pimpinan daerah yang mengikuti Rapimnas di Jakarta.
Bambang Soesatyo menanggapi klaim Airlangga dengan optimis. Menurutnya, Rapimnas hanya mewakili 34 suara. "Masih ada 514 suara dewan pimpinan daerah tingkat II," kata Bambang.

Perang bisnis startup di warung kelontong
Selasa, 10 Des 2019 20:34 WIB
Saksi-Saksi Yehuwa: Pernah dilarang, mempertahankan iman
Senin, 09 Des 2019 21:17 WIB