Kode keras Megawati dan kader tersangka KPK
Kasus suap yang menyeret kader PDIP dinilai menjadi tamparan keras.
Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Rakernas PDIP, Jumat (10/1), dinilai sebagai kode keras agar kader partai berlambang banteng tersebut menjauhi korupsi.
"Pernyataan Megawati dalam Rakernas PDIP kemarin menjadi sinyal keras tak akan mentolerir kader yang hanya cari untung pribadi melalui korupsi," ujar pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, dihubungi Alinea.id, Sabtu (11/1).
Kasus suap yang menyeret kader PDIP Harun Masiku terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan ihwal penetapan anggota DPR RI terpilih 2019-2024 dinilai menjadi tamparan keras bagi PDIP.
"Tentu ini menjadi tamparan keras bagi PDIP. Calegnya ada yang kena OTT. Padahal PDIP saat ini sedang on fire, citranya sangat bagus. Menang Pilpres dan Pileg 2019," katanya.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, demokrasi berada dalam kepungan bahaya besar.
"Faktornya jelas, oknum partai dan penyelenggara pemilu bersekongkol merusak kualitas demokrasi dengan praktik suap. Sangat memalukan memang. Wajar jika persepsi publik terhadap partai dan penyelenggara KPU konsisten negatif," jelas Adi.
Dosen FISIP UIN ini tak menyangka lembaga yang menurutnya diisi oleh 'manusia setengah dewa' terseret praktik suap dengan oknum partai politik.
Sebelumnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan para kadernya untuk menaati instruksi partai. Dia menegaskan tidak akan melindungi siapa pun kadernya yang melanggar instruksi partai.
Mega menegaskan tidak mau kader-kader partai berlambang banteng itu bekerja untuk mencari keuntungan pribadi.
"Jangan hitung untung rugi bagi kerja politik. Jangan cari keuntungan pribadi atau kelompok dari tugas ideologis ini. Pidato politik ini, dengar, pidato politik ini, adalah instruksi langsung dari ketua umum bagi seluruh kader PDIP," kata Megawati dalam pidato Rakernas PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1).
Mega menekankan pernyataannya itu sebagai instruksi serius. Dia tak ingin ada pengecualian yang membuat kadernya melanggar aturan.
Karena itu, dia menilai lebih baik kadernya meninggalkan PDIP jika tidak bisa mengikuti aturan partai. "Saya akan menggebrak kalian seperti biasanya, agar sadar terhadap tugas ideologi kita. Jika tidak siap, silakan kalian pergi keluar dari PDI Perjuangan," pungkas Megawati.