sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Konflik Puan-Ganjar dinilai strategi PDIP

Namun, konflik tersebut dianggap terlalu dini mengemuka.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 24 Mei 2021 13:52 WIB
Konflik Puan-Ganjar dinilai strategi PDIP

Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, berpendapat, ada dua hal di balik dikucilkannya Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pertama, konflik internal tersebut guna menaikkan elektabilitas Ganjar dan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

"Ada dua sisi yang perlu diwaspadai, jika ini konflik internal soal kecemburuan elektabilitas Ganjar dan Puan, mestinya terlalu dini konflik itu mengemuka," katanya kepada Alinea, Senin (24/5).

Dia menilai, friksi tersebut cenderung sebagai rekayasa sistematis dengan menempatkan Ganjar sebagai "korban". Jika iya, ini merupakan awal dari dimulainya politik bermain sebagai korban (playing victim) guna mempertegas seberapa kuat nama Ganjar di publik.

Kedua, sambung Dedi, bentuk agitasi politik konflik agar Ganjar semakin populer sebagai kader tertindas sekaligus menjadikan Puan sebagai pembicaraan publik ataupun internal PDIP. Dengan demikian, keduanya bisa membangun popularitas.

"Tugas besarnya adalah mengkonversi popularitas itu menjadi elektabilitas. Artinya, konflik ini sama-sama untuk kepentingan politis PDIP. Puan dan Ganjar hanya sedang diperankan saja," jelasnya.

Meskipun ada asumsi konflik ini soal kecemburuan elektabilitas Puan dengan Ganjar yang terpaut jauh, tetapi baginya, itu hanya satu sisi kecil saja. Menurutnya, Puan tak memiliki alasan kuat untuk cemburu mengingat waktu promosi politik masih cukup panjang, setidaknya hingga 2023.

"Puan masih mungkin mengejar ketertinggalan jika tepat memilih strategi pemasaran yang baik. Selain itu, dari struktur parpol, memang Puan yang lebih berpeluang dibanding Ganjar," ungkapnya.

Di sisi lain, Dedi mengatakan, Ganjar tetap bisa merapat ke partai lain dengan bermodalkan elektabilitas dan popularitas jika konflik berlanjut hingga waktu panjang dan ada upaya mengganjalnya.

Sponsored

"Hanya saja, jika ia pindah parpol dan tentu memilih parpol yang tidak miliki tokoh potensial, maka potensi Ganjar hanya akan mengejar cawapres," pungkasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid