KPAI gandeng Bawaslu cegah pelibatan anak dalam kampanye politik

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru saja menggelar rapat tertutup dengan dua tim sukses pasangan calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terkait pencegahan penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik.

Salah satu kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah disetujuinya kedua timses paslon untuk turun menjadi pengawal dalam setiap proses memaksimalkan pencegahan penyalahgunaan tersebut.

"Kami sudah sepakat bahwa timses akan turun mengawal bagaimana proses penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik, benar-benar dicegah sedini mungkin," ujar Ketua KPAI, Susanto dalam konferensi pers di Kantor KPAI, Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (12/11).

Susanto menjelaskan, bahwa peran tersebut diamanahkan kepada kedua belah pihak mengingat kasus penyalahgunaan anak dalam politik nyata terpampang di berbagai momen. Sejauh ini KPAI telah banyak menerima laporan pelibatan anak dalam kegiatan politik. Pihaknya pun sampai saat ini masih terus menindaklanjutinya.  

“Potensi itu ada, kerentanan anak dilibatkan dalam kegiatan politik itu ada. Kami sedang tindaklanjuti, proses pengumpulan dan telaah data bersama tim, surat pengaduan juga rutin kami sampaikan ke Mabes Polri sebagai ikhtiar untuk pencarian fakta. Jadi, semua proses sedang berjalan, terutama pengaduan yang masuk ke KPAI, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah ada kesimpulan,” ujarnya.

Tak hanya kedua timses saja yang dilibatkan, KPAI mengaku juga telah menyertakan Bawaslu sebagai lembaga paling bertanggung jawab dalam setiap proses Pemilu.

"Tentu kami akan berbagi tugas dengan Bawaslu tentang apa yang menjadi wewenang kami dan Bawaslu karena Bawaslu tentu merupakan lembaga yang paling mengerti betul proses pengawalan politik ini agar benar-benar berjalan baik," kata Susanto.

Menurut Susanto, pertemuan tersebut merupakan upaya tindak lanjut atas pertemuan KPAI dengan 20 partai politik pada 23 Juli 2018 lalu soal komitmen mengedepankan program-program anak dalam setiap proses pemilu.

"Saat itu partai politik berkomitmen, bahwa di dalam pilkada, pileg, dan juga pilpres, kami telah mengusung  dan menginovasi program-program perlindungan anak baik dalam konteks pilkada maupun pilpres," katanya.