sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPU klaim hemat anggaran hingga Rp600 miliar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim mampu menghemat anggaran hingga Rp600 miliar, dalam pengadaan kotak dan bilik suara .

Robi Ardianto
Robi Ardianto Minggu, 30 Sep 2018 20:05 WIB
KPU klaim hemat anggaran hingga Rp600 miliar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim mampu menghemat anggaran hingga Rp600 miliar, dalam pengadaan kotak dan bilik suara .

Dalam pagu anggaran KPU untuk kotak suara sekitar Rp948.111.800 ribu, sedangkan harga perkiraan sendiri (HPS) sekitar Rp562.508.447.300. Sementara nilai kontraknya hanya sekitar Rp284.185.351.009, Sehingga, jika ditotal nilai penghematan untuk kotak suara berkisar Rp663.926.448.901 atau sebesar 70,03% dari pagu anggaran.

"Saya rasa kami (KPU) bisa berhemat banyak untuk anggaran. Sehingga, banyak uang negara yang bisa disimpan dalam penyelenggaraan pemilu, terutama untuk (penyediaan) kotak suara," kata Komisioner KPU Ilham Saputra, dalam produksi perdana kotak dan bilik suara Pemilu 2019 di PT KIM, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/9).

Tidak hanya itu, dalam pengadaan bilik suara pun KPU berhasil menghemat anggaran sebesar Rp136.200.113.880 atau sekitar 69,49% dari total pagu anggaran.

Adapun pagu anggaran yang disediakan KPU untuk bilik suara sekitar Rp196.011.304.500, sedangkan realisasinya sebesar Rp59.811.190.620.

Sementara itu, Ilham menjelaskan untuk harga perkotak dan distribusinya sekitar Rp57.500 sampai Rp62.500. 

"Harga (tersebut) persatu kotak plus distribusi (jika dirata-ratakan)," jelasnya.

Kotak suara transparan

Sponsored

Produksi kotak suara tersebut, kata Ilham, berdasarkan usulan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang meminta agar kotak suara dibuat secara transparan.

"(DPR meminta) agar menggunakan kotak suara transparan. Maka, sudah kami pilih seperti ini bentuknya transparan dan sudah disetujui (anggota legislatif itu)," katanya.

Sebagai informasi, dalam Pemilu sebelumnya, KPU RI menggunakan bahan alumunium.

"Sebenarnya sama bagusnya, alumunium kemarin mungkin masih bisa digunakan. Kalau (bahan kardus) ini hanya sekali pakai. tetapi tentu saja harganya berbeda," sebutnya.

Dia menegaskan, kotak suara dengan bahan alumunium itu bahkan telah dilakukan pengadaan sejak 2003. Kemudian digunakan pada Pemilu 2004.

"Kalau menggunakan biilik dan kotak alumunium, butuh banyak (biaya) pemeliharaan dan gudang selama beberapa tahun kami lakukan seperti itu," sebutnya.

Sementara itu, keunggulan menggunakan bahan kardus tidak memerlukan banyak perawatan dan gudang penyimpanan.

Berita Lainnya
×
tekid