sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

La Nina, dampak gagal panen harus diantisipasi

Diperlukan pemetaan wilayah pertanian yang akan terdampak cuaca buruk.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Sabtu, 26 Des 2020 15:44 WIB
La Nina, dampak gagal panen harus diantisipasi

Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, mengkritik Kementerian Pertanian ihwal pembekalan terhadap penyuluh Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim La Nina dan menyarankan petani untuk mengasuransikan sawahnya. Hal itu dinilai bentuk lepas tanggung jawab Kementan.

"Menurut saya hal ini sama saja Menteri SYL ( Syahrul Yasin Limpo) ingin lepas tangan dari tanggung jawab pemerintah itu sendiri, dengan menyerahkan persoalan hanya pada penyuluh dan petani," ujar anggota Komisi IV DPR RI Slamet, dalam keterangannya, Sabtu (26/12).

Menurutnya, Kementerian Pertanian harus turun langsung guna melakukan tindakan preventif dalam menghadapi dampak gagal panen akibat perubahan iklim La Nina di akhir dan awal tahun ini.

Salah satu upaya dapat dilakukan Kementan dengan bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kerja sama tersebut, dapat dilakukan dengan memetakan wilayah yang akan terdampak cuaca buruk dan mengalami gagal panen.

"Usaha-usaha preventif dan rencana darurat harus disiapkan kalau terjadi musibah itu," tegas Slamet.

Setelah itu, sambung dia, perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Dia berharap pemerintah harus kerja keras dan cepat, tidak cukup hanya melempar tanggungjawab pada penyuluh.

"Pemerintah juga tidak hanya menuntut pada petani agar ikut asuransi untuk menutupi kerugian yang dialami bila terjadi," ujar dia.

Penyuluh pertanian, lanjut Slamet, tidak mempunyai sumber daya mumpuni untuk bertindak.

Sponsored

"Yang paling penting, tegas Slamet, action dari pemerintah itu sendiri karena pemerintah pemilik sumber daya yang memadai," pungkasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid