Ma'ruf Amin siap jadi Cawapres Jokowi

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Ma'ruf Amin mengaku siap menjadi cawapres, mendampingi Joko Widodo pada Pemililhan Presiden (Pilpres) 2019.

"Kalau bangsa negara memanggil, iya harus siap," katanya saat menghadiri zikir kebangsaan menyambut HUT Ke-58 Ahdyaksa di Jakarta, Jumat (20/7).

Kendati demikian, dia menyerahkan soal cawapres itu kepada Presiden Joko Widodo. "Jangan mengintervensi lah," katanya.

Ia mengaku dirinya sampai sekarang belum ada komunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait dengan itu tersebut.

"Makanya, saya heran kenapa nama saya muncul? Dari mana? Bisa-bisaan media saja," kata Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. Kalau untuk pribadi, sambungnya, sebetulnya jadi ulama saja sudah cukup baginya.

Sebelumnya, nama Ma'ruf memang santer dikabarkan masuk dalam sepuluh besar kandidat kuat cawapres Jokowi.

"Kiai Maruf Amin malah menjadi salah satu alternatif untuk menjembatani seluruh 'interest group'," kata Ketua Umum PPP M Romahurmuziy, Selasa (10/7).

Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, menilai Maruf Amin sebagai tokoh yang lengkap dan dipastikan akan diterima semua kalangan. Selain rekam jejaknya sebagai petinggi Nadlatul Ulama (NU), ia juga relatif bisa diterima ormas Islam. Bahkan, menurut Rommy, sosok Maruf mampu menjadi penyambung lidah ke grup 212.

Selain keluwesan berelasi dengan sejumlah kalangan, Maruf juga menguasai bidang ekonomi. Mengingat saat ini ia dikenal sebagai guru besar ekonomi muamalat syariah UIN Maulana Malik Ibrahim, sekaligus Dewan Ekonomi Syariah Nasional.

"Pengalaman beliau luas karena pernah menjadi anggota DPR baik dari PPP maupun PKB," kata Rommy.