sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Marak partai bermanuver, bagaimana respons Megawati?

PDIP hingga kini belum menentukan capres dan mitra koalisi dalam menghadapi Pemilu 2024.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Selasa, 11 Okt 2022 10:58 WIB
Marak partai bermanuver, bagaimana respons Megawati?

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, diklaim tetap tenang dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi, pasca-Partai NasDem mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai calon presiden (capres).

"Kuatnya akar sosial dan kematangan spiritualitas, hiruk-pikuk pilpres (pemilihan presiden) yang disertai manuver berbagai sebagian elite politik dalam dukung-mendukung kandidat tidak membuat Ibu Ketua Umum gusar, apalagi panik," ujar Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, Selasa (11/10).

Selain NasDem, beberapa partai politik (parpol) juga sudah menyatakan pimpinannya sebagai capres 2024. Misalnya, Prabowo Subianto oleh Partai Gerindra, Partai Golkar mengusung Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Di sisi lain, PDIP hingga kini belum menentukan mitra koalisinya. Padahal, Gerindra dan PKB sudah resmi berkongsi, sementara Golkar bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta NasDem disanterkan membentuk poros bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Said sesumbar, Megawati telah teruji dalam melahirkan banyak pemimpin di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Menurutnya, sejarah membentuk kewaskitaan Presiden ke-5 RI itu dalam menentukan pemimpin.

"Sangat banyak aspek yang beliau pertimbangkan dalam menentukan calon pemimpin. Beberapa prinsip teguh yang senantiasa beliau pegang misalnya pemimpin harus setia dan berpegang teguh pada negara kesatuan, Pancasila, konstitusi, dan memahami betul kebhinekaan kita sebagai fondasi berpikir dan bertindaknya," tuturnya.

Megawati, kata Said, juga mencermati aspek elektabilitas sebagai salah satu pertimbangan. Faktor lainnya, rekam jejak integritas dan kapabilitas.

"Dalam demokrasi seperti yang kita jalani saat ini, citra dan pesona mudah sekali dibentuk oleh penjual jasa kemasan pembentuk citra publik. Framing penipuan seperti ini yang sangat kita hindari. Bagi PDI Perjuangan, kepemimpinan autentik tidak dibentuk oleh industri jasa pencitraan, tetapi melalui pergulatan panjangnya sebagai bagian pergulatan bangsa ini, sepak terjangnya diakui oleh rakyat," paparnya.

Sponsored

Lebih lanjut, Said mengatakan, seluruh kader PDIP akan mematuhi instruksi Megawati. Salah satunya, terlebih dahulu fokus menyelesaikan persoalan masyarakat, seperti pandemi Covid-19 hingga ancaman krisis pangan dan energi.

"Pada waktunya, setelah laku batin dan berbagai perhitungan beliau selesai, pada akhirnya beliau selaku mandataris kongres partai, yang diberikan kewenangan prerogatif, akan memutuskan siapa calon presiden dari PDI Perjuangan," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid