sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masih ada "obat" untuk kerek elektabilitas Airlangga Hartarto

Elektabilitas Airlangga Hartarto masih di bawah 1% dari beberapa hasil survei yang digelar oleh sejumlah lembaga.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 14 Jan 2022 22:24 WIB
Masih ada

Memegang jabatan strategis dan gencar promosi dengan memajang foto diri melalui berbagai medium tidak menjadi jaminan meraih simpati publik bahkan dikonversi menjadi modal sebagai calon presiden (capres). Ini seperti yang dialami Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Berdasarkan hasil survei Voxpol Center yang dipublikasikan beberapa hari lalu, tingkat keterpilihan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian itu cuma 0,8%. Elektabilitas lebih rendah atau hanya 0,2% versi hasil riset Indikator Politik Indonesia.

Meskipun demikian, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, masih ada "obat" bagi Airlangga untuk mengerek elektabilitasnya. Salah satunya, mengubah pendekatan dalam meraih simpati masyarakat.

"Perlu mengubah gaya dari elitis ke gaya populis yang lebih alamiah," katanya kepada Alinea.id, Jumat (14/1).

Selain itu, sambung akademisi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih di gelar lebih dari dua tahun lagi. Dengan demikian, Airlangga masih memiliki waktu.

"Masih banyak peluang dan kesempatan bagi Airlangga. Masih ada 2,5 tahun lagi. Jadi, dalam politik selalu ada kesempatan dalam meraih asa dan cita-cita, termasuk dalam menaikkan elektabilitas," tuturnya.

Meskipun demikian, Ujang mengakui, kritik Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) soal rendahnya elektabilitas Airlangga hingga belum maksimalnya mesin partai harus menjadi atensi. Namun, GMPG diminta juga menawarkan solusi.

"Apa yang disampaikan GMPG merupakan autokritik yang bagus untuk Airlangga dan Partai Golkar. Namun, apa solusi dari GMPG? Bagaimana GMPG bisa membantu dan menaikkan elektabilitas Airlangga karena bagaimanapun butuh kerja sama antara GMPG dengan Airlangga," bebernya.

Sponsored

"Pilpres itu soal figur. Jadi, GMPG mesti bantu Airlangga dalam menaikkan elektabilitasnya," tandasnya. Ujang pun melihat, mesin Partai Golkar sudah bergerak dan hanya perlu lebih masif.

Berita Lainnya
×
tekid