sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mengaku tahu diri, PSI tak minta jatah menteri pada Jokowi

Tujuan PSI hanya mendukung Jokowi kembali menjadi presiden untuk kali kedua. Bukan minta jatah menteri, seperti partai lain.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Kamis, 04 Jul 2019 18:21 WIB
Mengaku tahu diri, PSI tak minta jatah menteri pada Jokowi

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan tak berminat menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf seperti halnya partai politik pendukung lainnya. PSI tahu diri untuk tidak meminta jatah kursi menteri kepada Jokowi.

Juru bicara PSI Rian Ernest mengakui ada rencana Presiden Jokowi mempertimbangkan figur muda untuk masuk dalam Kabinet Kerja jilid II. Namun, Rian menjelaskan, PSI cukup hanya mengantarkan Jokowi memimpin kedua kalinya.

“Kita merasa tahu diri, kita udah senang banget Pak Jokowi menang presiden dengan cara elegan, tanpa aneh,  tanpa rusuh, tanpa menyindir tentunya. Udah senang kita. Tugas PSI sudah selesai pada saat mengantarkan Pak Jokowi menjadi presiden,” kata Rian di Jakarta, Kamis (4/7).

Bukan hanya untuk mengisi menteri muda, kata Rian, PSI juga sama sekali tak pernah berharap dapat jatah menteri ketika Jokowi menang. Sebab, tujuan PSI hanya mendukung Jokowi kembali menjadi presiden. Di level pimpinan sekalipun, Rian membeberkan, tak pernah ada diskusi untuk meminta jatah menteri. 

“Kami tidak pernah ada diskusi di level pimpinan partai, tidak pernah ada. Karena kami yakin Pak Jokowi tahu siapa yang terbaik. Kami tidak pernah berpikir soal menteri sama sekali karena tugas kami hanya memastikan Pak Jokowi menang,” katanya.

Lebih lanjut, Rian mengungkapkan, saat ini PSI tengah fokus mengembangkan partai untuk pertarungan politik pada lima tahun yang akan datang atau tahun 2024. "Tugas kami sudah selesai, sekarang kami fokus aja di  pertarungan berikutnya. misalnya di Pileg 2024. kami fokusnya di situ sekarang," katanya.

Meski demikian, Rian sangat setuju jika Jokowi memasukkan elemen anak muda dalam komposisi kabinetnya. Pasalnya, hal itu penting untuk regenerasi kepemimpinan selanjutnya.

"Pada akhirnya nasib bangsa kita berikutnya ada pada anak muda. Jadi, secara filosofis kami apresiasi. Tapi lebih dari itu enggak deh ," kata Rian. 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid