Menhan pastikan Wakil KKIP tidak berpihak

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan terpilihnya Wakil Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Mayjen (Purn) Yusuf Solichin tidak ada motif politis. Sekalipun, salah satu pucuk pimpinan KKIP tersebut dianggap memiliki hubungan cukup dekat dengan sosok Prabowo Subianto capres nomor urut 2.

Ryamizard mengatakan terpilihnya Yusuf Solichin tersebut didasari dengan cara musyawarah. Apalagi terpilihnya Yusuf disaksikan sendiri olehnya selaku Menteri Pertahanan dan jajaran struktur organisasi di KKIP.

"Itu ada menteri sebagai anggota. Kalau bukan anak buah sendiri, kurang efektif. Kalau anak buah saya sendiri, saya marah-marah bisa kan," kata Ryamizard Ryacudu di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat,Selasa(23/10).

Kendati telah terpilih, Ryamizard mengaku belum mengetahui secara persis kapan para pengurus baru itu dilantik. Menhan menjelaskan alasan belum bisa memastikan waktunya karena terkendala agenda kerja ke luar negeri.

"Tergantung sayanya mau kapan, bisa besok atau Minggu depan dan depannya lagi, kalau besok saya harus ke China," ujar Ryamizard

Perihal hangatnya isu kedekatan Mayjen (Purn) Yusuf Solichin dengan Prabowo Subianto mempengaruhi kinerja KKIP sudah dijelaskan oleh Ryamizard pada agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) Senin, (22/10)

Ryamizard dengan lantang membantah adanya keberpihakan KKIP terhadap salah satu pasangan calon (paslon) Presiden-Wakil Presiden 2019 itu.

Ryamizard pun mengaku secara terbuka tidak mempermasalahan hubungan personal pimpinan KKIP itu dengan Prabowo.

"Tak ada masalah, memang ada musuh-musuhan? Itu tak boleh. Sebagai bangsa harus bersatu tak boleh bermusuhan. Dikaitkan ke orangnya Prabawo, tidak itu tidak benar itu, saya hanya teman sama dia ," paparnya di DPR, Senayan Jakarta, Senin (23/10) kemarin.

Saat itu juga, Ryamizard di hadapan wartawan meyakini hubungan personal anggota KKIP dengan Prabowo tidak akan menimbulkan gesekan politik dalam tubuh KKIP sendiri. Sebab, diketahui KKIP adalah bagian dari Kementrian Pertahanan (Kemenhan) atau pihak eksekutif. Sementara posisi Prabowo Subianto saat ini berdiri sebagai pihak oposisi pemerintah.