sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menhub disarankan kaji mendalam pembatasan penerbangan

Pembatasan akses penerbangan sudah diterapkan banyak negara.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Senin, 02 Mar 2020 17:51 WIB
Menhub disarankan kaji mendalam pembatasan penerbangan

Ketua Komisi V Ahmad Riza Patria mengimbau Menteri Perhubungan (Menhub) segera mengkaji pembatasan penerbangan, merespons terkonfirmasinya 2 orang WNI terpapar coronavirus (Covid-19) di Indonesia.

Menhub, sambung dia, perlu melakukan pembatasan penerbangan agar virus mematikan tersebut tidak semakin mewabah di Tanah Air.

Jalur masuk dan keluar ke negara-negara yang masyarakatnya banyak terkonfirmasi positif Covid-19 perlu diperketat. Jika perlu, kata Riza, ditutup.

"Saya kira Menhub perlu mengkaji segera dengan cepat penerbangan-penerbangan ke negara mana yang harus dibatasi," kata Riza di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Dikatakan Riza, pembatasan akses masuk dan keluar sudah diterapkan oleh banyak negara. Untuk itu, Riza menganjurkan agar pemerintah Indonesia melakukannya. Hal ini demi keamanan masyarakat sendiri.

Memang, kata dia, persoalan Covid-19 ini sangatlah pelik. Di sisi lain virus ini sangat berbahaya dan dibutuhkan langkah preventif, namun di sisi lain negara tidak bisa memutus komunikasi dengan seluruh warga dunia.

Politikus Gerindra itu mencontohkan apa yang sudah diterapkan oleh Arab Saudi. Adanya kebijakan penangguhan umrah sementara pada akhirnya membuat banyak dirugikan.

"Nah untuk itu, pemerintah harus melakukan kajian mendalam dan cepat, batasan-batasan yang dibuat," tegas dia.

Sponsored

Menurut Riza, dorongan ini akan disampaikan oleh Komisi V kepada Kementerian Perhubungan (Kemhub) dalam Rapat Kerja (Raker) bersama pasca-masa reses DPR selesai.

Sebelumnya, Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan temuan kasus infeksi coronavirus pertama di Indonesia.

Jokowi menjelaskan, kasus pertama coronavirus menyerang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun yang tinggal di wilayah Indonesia.

"Minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertemu ke siapa, bertemu dengan siapa, ditelusuri dan ketemu," katanya di Istana Merdeka.

"Setelah ditemukan, ternyata orang yang terkena coronavirus ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun, dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid