sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menyimak rekam jejak Anis Matta

Fahri Hamzah menyebut Anis Matta adalah sosok cawapres terkuat dari kubu PKS. Bagaimana dengan rekam jejaknya?

Bima Yairiba
Bima Yairiba Selasa, 03 Apr 2018 11:36 WIB
Menyimak rekam jejak Anis Matta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beberapa waktu lalu menetapkan sembilan nama yang akan diusung sebagai bakal wakil calon presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Kesembilan nama tersebut adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Dari sembilan bakal cawapres, sosok Anis Matta dinilai sebagai kandidat terkuat. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, Anis memiliki tenaga yang mampu memberikan narasi baru. Anis juga memiliki karakter pemimpin yang paling menonjol, stabil, dan berani.

"Anis Matta itu orang yang dalam situasi krisis pun dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang, apalagi dalam situasi normal,” katanya di ruang konferensi pers DPR RI, Senin (4/2).

Pernyataan Fahri tampak beralasan, mengingat Anis sudah lama malang melintang dalam kancah politik nasional. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 itu telah berkarier di Senayan sejak 2004. Lalu terpilih kembali pada 2009, namun mengundurkan diri pada 2013, usai penetapannya sebagai presiden PKS. Anis ditunjuk Majelis Syuro PKS untuk menggeser posisi Luthfi Hasan Ishaaq, yang kala itu tersandung kasus suap impor daging.

Karier Anis di bidang politik sudah dicicil sejak aktif menjadi mahasiswa. Ia adalah salah satu pegiat KAMMI, organisasi mahasiswa yang menjadi salah satu motor demonstrasi akbar 1998. Sebagai aktivis mahasiswa, ia juga gemar melahap buku dan aktif menelurkan gagasan di pelbagai media massa.

Deklarasi dukungan pada Anis sendiri mulai ramai sejak Gen Anis Matta Pemimpin Muda (AMPM) Bali memberikan sikap resminya, pada Sabtu (31/3) lalu. Dilansir dari Antara, deklarasi ini merupakan langkah awal untuk arah baru Indonesia pada 2019.

"Negara kita masih saja menjadi pengikut negara-negara lain karena keterbatasan perangkat pengetahuan yang dimiliki untuk menjadi sebuah bangsa yang besar," ujar Rosyadi Lubis.

Sponsored

Berangkat dari situ, kelompok ini dibentuk untuk mendukung tujuan Anis melenggang di kursi RI-2. Gen AMPM sendiri hanya satu dari sekian relawan yang telah dibentuk untuk mendukung politisi PKS tersebut. "Target di Bali 12 ribu dukungan, meski sekarang baru 300 orang," ujarnya.

Khanafi mengaku, barisan relawan akan digerakkan untuk mendongkrak popularitas Anis Matta. Ia yakin tingkat popularitas Anis akan naik jadi 50%. Sekarang masih terus bergerak angkanya, dari beberapa survei sekitar 5-8%. "Sementara pendaftaran capres masih tanggal 9 Agustus, masih banyak waktu," imbuhnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid