sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merasa tersudut, SBY angkat bicara kasus Jiwasraya

SBY menyebut jebolnya keuangan Jiwasraya terjadi 3 tahun terakhir.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Senin, 27 Jan 2020 20:09 WIB
Merasa tersudut, SBY angkat bicara kasus Jiwasraya

Kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) masih menjadi sorotan publik, tak terkecuali Presiden Ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono.

SBY, sapaan akrabnya, memang sempat puasa komentar ihwal kasus yang ramai ini, namun akhirnya angkat bicara lewat tulisan yang diunggah di laman Facebook pribadinya.

SBY mengaku awalnya tak ingin berkomentar. Pasalnya, ia menganggap kasus Jiwasraya ini lumrah terjadi di sebuah perusahaan, baik swasta maupun pemerintah.

"Pasang surut keadaan keuangan perusahaan, sehat-tidak sehat, boleh dikata lumrah. Namun, ketika dalam perkembangannya saya ketahui angka kerugiannya mencapai 13 triliun rupiah lebih, saya mulai tertarik untuk mengikutinya. Ini cukup serius," tulis SBY di laman Facebook pribadinya yang diunggah pada Senin (27/1).

SBY juga mengaku tak terusik, ketika mendengarkan pernyatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kasus ini sudah terjadi sejak 10 tahun silam, saat SBY Presiden.

"Bahkan ketika beberapa saat kemudian, Kementerian BUMN secara eksplisit mengatakan bahwa masalah Jiwasraya bermula di tahun 2006, saya juga tak merasa terganggu," ungkapnya.

Namun, sambung SBY, masalah ini telah bertransformasi ke ranah politik, mulai dibangun opini bahwa yang paling bertanggung jawab adalah pemerintahan di eranya, ia cukup geram.

Seolah-olah, kata dia, tidak ada kesalahan pada masa pemerintahan sekarang. Hal inilah kemudian yang memantik SBY untuk merespons kasus jni secara serius.

Sponsored

"Padahal, saya tahu bahwa krisis besar, atau jebolnya keuangan Jiwasraya ini terjadi 3 tahun terakhir. Karenanya, di hadapan staf dan beberapa tamu saya di rumah yang merasa tidak terima jika lagi-lagi saya yang disalahkan, saya sampaikan komentar ringan saya. Intinya, kalau memang tak satupun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau," kata SBY.

Ditegaskan SBY, saat ini krisis keuangan Jiwasraya telah menjadi pembicaraan dan perhatian rakyat Indonesia. Sayangnya, kegaduhan politik ikut serta dalam setiap perkembangannya, termasuk di kalangan parlemen.

Rumor dan desas desus, lanjut SBY, mulai berkembang, fakta dan opini pun kian bercampur aduk. Hal ini membuat masyarakat tidak mudah membedakan mana berita yang benar, dan mana yang hoaks atau fitnah belaka.

"Karena itu, seperti biasanya, saya tak mau ikut-ikutan berkata sembarangan. Main tuduh dan memvonis seseorang atau pihak-pihak tertentu sebagai bersalah bukanlah karakter saya," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid