sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Misteri utusan Jokowi di balik rujuknya Bamsoet-Airlangga

Ada utusan Jokowi yang mempengaruhi Bamsoet agar mundur dari pencalonan sebagai ketum Golkar.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Selasa, 03 Des 2019 20:01 WIB
Misteri utusan Jokowi di balik rujuknya Bamsoet-Airlangga

Ketua Tim Sukses Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ahmadi Noor Supit mengungkapkan Bamsoet meneguhkan diri untuk mundur dari pencalonan sebagai ketum Golkar usai bertemu dengan utusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Menurut Supit, pertemuan itu terjadi di sebuah kafe kawasan Blok-M, Jakarta Selatan, Selasa (3/12) pagi tadi. Selain utusan Jokowi, calon petahana ketum Golkar Airlangga Hartarto dan loyalisnya, Agus Gumiwang, turut hadir dalam pertemuan itu. 

"Tepatnya pukul 08.00 WIB, tadi pagi saya dengan Bang Nusron (Wahid) mendampingi BS (Bamsoet) untuk bertemu Pak Airlangga yang didampingi oleh Agus Gumiwang. Di sana, ada utusan presiden. Saya kira clear-nya sejak di sana, ya," ujar Supit kepada wartawan di Resto Sate Senayan, Jakarta. 

Dalam pertemuan itu, menurut Supit, sang utusan menyampaikan pesan Jokowi kepada Bamsoet. Jokowi, kata dia, meminta Bamsoet mundur dari bursa ketum Golkar demi mencegah perpecahan di partai berlambang pohon beringin itu. 

Meskipun dicecar wartawan, Supit enggan menyebut nama utusan yang dikirim Jokowi. Ia pun membantah saat ditanya apakah utusan itu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan. 

Menurut dia, Luhut hanya berstatus sebagai politikus senior Golkar yang dekat dengan pemerintah. "Jadi, kalau pertemuan dengan Pak Luhut itu bukan klimaks. Saya rasa klimaksnya tadi pagi itu dengan utusan khusus presiden," kata dia. 

Pada kesempatan yang sama, Bamsoet mengungkapkan, sebenarnya berat baginya untuk memutuskan mundur. "Tetapi, demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar, saya ambil keputusan pahit ini," kata Ketua MPR RI itu. 

Ia mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan ia memutuskan mundur. Selain tensi politik yang cenderung memanas jelang Munas X Golkar, Bamsoet mengaku memutuskan mundur karena dinasihati para tokoh senior Golkar.

Sponsored

Meskipun berat, Bamsoet mengaku legawa. "Mulai hari ini, tidak ada lagi kubu pro-Bamsoet, kubu pro-AH (Airlangga Hartarto). Yang ada pro-Golkar dan kubu pro-Indonesia Maju," ujar dia. 


 

Berita Lainnya
×
tekid