sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Moeldoko minta polemik tunda pemilu disetop, tidak digoreng

Menurut Moeldoko, pemerintah saat ini tengah fokus memikirkan penanganan pandemi Covid-19.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 06 Apr 2022 17:35 WIB
Moeldoko minta polemik tunda pemilu disetop, tidak digoreng

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, meminta publik menghentikan polemik perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024. Pangkalnya, sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah jelas dan tegas menolaknya. 

"Presiden sudah tegas mengatakan seperti itu. Jangan jadi bahan gorengan yang enggak berkualitas," ujar Moeldoko kepada wartawan, Rabu (6/4).

Dirinya menerangkan, pemerintah saat ini fokus memikirkan penanganan pandemi Covid-19. Selain itu, menyusun skenario dalam menghadapi perang Rusia-Ukraina.

"Kita berpikir ke depan. Jangan berputar-putar bangsa ini berbicara yang tidak produktif, bicara perpanjangan bicara tiga periode. Presiden sudah jelas, mau ngomong apa lagi? Masih lagi dipersoalkan. Sekali lagi saya ingatkan, sudah cukup berpolemik tentang ini," tutur Moeldoko.

Sebelumnya, meski tidak secara tegas menyatakan menolak, Jokowi melarang para menterinya agar berbicara soal penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Jokowi juga meminta para pembantunya tidak berpolemik, tetapi fokus bekerja.

"Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan. Endak!" kata Jokowi, Rabu (6/4).

Pernyataan mantan Wali Kota Solo itu pun dikritisi Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. Menurutnya, statement tersebut mengindikasikan Jokowi tidak tegas dan buang-buang energi.

"Agak lucu Pak Jokowi meminta menterinya tidak bicara penundaan [pemilu]," ucapnya dalam sebuah video pendek, Rabu (6/4).

Sponsored

Mardani berpendapat, yang ditunggu publik dari Jokowi saat ini adalah pernyataan sikapnya soal Pemilu 2024. Dengan begitu, keraguan publik terjawab meskipun Jokowi berkali-kali berdalih taat dan tunduk pada konstitusi.

"Yang ditunggu pernyataan jelas Pak Jokowi bahwa Pemilu dilaksanakan 14 April 2024," terangnya.

Oleh karena itu, Mardani meminta Jokowi segera menyampaikan sikap tegasnya soal Pemilu 2024, apakah akan tetap sesuai jadwal atau tidak.

"Ayo, Pak Jokowi, bicara segera, rakyat menunggu. Jangan buang-buang energi," tandasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid