NU dan Muhammadiyah harap bisa netralisir politik
Anggota DPR berharap agar organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dapat membantu menetralisir isu politik aliran.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berharap agar organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dapat membantu menetralisir isu politik aliran saat Pemilu.
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR Syaifullah Tamliha berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) maupun Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membantu menetralisir isu politik aliran menjelang Pilpres.
"Di Indonesia, bukan isu perbedaan agama yang mencuat, melainkan aliran agamanya, sehingga politik aliran itulah yang paling berpengaruh pada pemilu," tutur Syaifullah dalam diskusi Empat Pilar MPR dengan tema Isu SARA dalam Pilpres Hancurkan Kebhinekaan, yang berlangsung di Media Center, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (1/3).
Syaifullah menjelaskan aliran agama yang dimaksud adalah perbedaan ormas besar Islam dalam ranah tradisi ibadah.
Namun, Syaifullah menilai, NU dan Muhammadiyah masih demokratis. Ketua PBNU dan PP Muhammadiyah masih terkesan netral.
Syaifullah mengimbau untuk jangan menjadikan pilpres sebagai medan perang antar aliran agama, melainkan ajang beradu gagasan dan ide demi keutuhan bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Syaifullah menegaskan, bahwa Indonesia dihuni beraneka ragam etnis, termasuk juga beragam aliran agama, sehingga politik aliran rawan menimbulkan perpecahan.