sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masuk 3 besar parpol elektabilitas tertinggi, Demokrat: Rakyat bosan pencitraan!

Partai Demokrat menyalip elektabilitas tiga parpol yang berdasarkan hasil Pemilu 2019.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 23 Feb 2022 18:32 WIB
Masuk 3 besar parpol elektabilitas tertinggi, Demokrat: Rakyat bosan pencitraan!

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyambut baik hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan Partai Demokrat masuk tiga besar partai politik (parpol) dengan elektabilitas tertinggi saat ini.

Berdasarkan survei, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menyalip elektabilitas tiga parpol yang berdasarkan hasil Pemilu 2019 berada di atas mereka, yakni Golkar, Nasdem, dan PKB.

Menurut Herzaky, naiknya elektabilitas Demokrat tak lepas dari fokus kerja partai selama ini yang diklaimnya sebagai kerja tulus dan nyata membantu rakyat terdampak pandemi Covid-19 dan bencana. 

"Kami melakukan ini secara terus-menerus, dengan konsisten, selama dua tahun terakhir ini. Mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh Ketua Umum kami, Agus Harimurti Yudhoyono," kata Herzaky kepada Alinea.id, Rabu (23/2).

Menurut Herzaky, setiap kader pengurus dan anggota DPR dari Demorat diminta AHY untuk terus membantu rakyat yang kesulitan, termasuk menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan harapan rakyat di Parlemen. 

"Apa yang menjadi keresahan masyarakat, kami dengarkan. Apa yang menjadi harapan rakyat, kami perjuangkan. Kami berdiri bersama rakyat di kala mereka membutuhkan," ujarnya.

Herzaky menyatakan, tiga kunci sukses ini, yakni kerja tulus, kerja nyata untuk rakyat secara konsisten, ternyata diapresiasi dengan baik oleh rakyat. Menurutnya, rakyat bosan dengan sosok atau organisasi yang sibuk mencitrakan diri dekat dengan rakyat. 

"Tapi ketika rakyat mendapatkan masalah, ditindas, diam saja. Rakyat butuh yang benar-benar kerja tulus, kerja nyata, secara konsisten untuk rakyat," ungkap Juru Bicara DPP Demokrat ini.

Sponsored

Apalagi, kata dia, perjuangan Partai Demokrat melawan kubu Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko dari dualisme kepengurusan juga berakhir dengan manis pula.

"Upaya merebut kepemimpinan sah Partai Demokrat melalui pengadilan oleh begal politik dengan menggugat kami di PTUN dan MA (Mahkamah Agung), dimentahkan oleh MA dan pengadilan di Indonesia. Karena memang kami pihak yang benar dan sah menurut hukum," pungkasnya. 

Berita Lainnya
×
tekid