sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PBNU: Tak semua orang layak dapat predikat ulama

"Kalau dasarnya hanya penguasaan ilmu, Snouck Hurgronje pun layak disebut ulama."

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Rabu, 19 Sep 2018 14:29 WIB
PBNU: Tak semua orang layak dapat predikat ulama

Penyematan predikat ulama pada bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno, ikut disorot Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua PBNU Robikin Emhas menyatakan, tak semua orang bisa mendapatkan predikat ulama, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam.

Menurut Robikin, ulama tak cuma orang yang menguasai disiplin ilmu, tapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi dia, tak semua orang yang menguasai ilmu agama layak disebut sebagai ulama.

"Penguasaan ilmu agama, konsisten, kredibel, dan panutan adalah kata kuncinya," kata Robikin.

Ia pun mencontohkan Christiaan Snouck Hurgronje, seorang Penasihat Urusan Pribumi untuk pemerintah kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia), yang juga mempelajari Islam di Mekkah. Hurgronje bahkan sempat berpura-pura masuk Islam di Mekkah dan menguasai Al-Quran.

"Kalau dasarnya hanya penguasaan ilmu, Snouck Hurgronje pun layak disebut ulama," kata Robikin.

Menurutnya, tak ada yang menyebut Hurgronje sebagai ulama karena dia tak menerapkan ilmu yang dipelajari. Di era kolonial, Hurgronje punya peran cukup penting dalam membantu pemerintah kolonial Belanda menguasai wilayah Aceh.

Robikin juga menekankan, predikat ulama bukanlah sesuatu yang lahir dari rekayasa sosial, apalagi untuk pencitraan politik. Predikat ulama juga bukan merupakan jabatan politik atau gelar akademik dari sebuah lembaga tertentu.

"Predikat alim atau ulama secara alamiah lahir dari rahim sosial, bukan dilahirkan atas dasar kesepakatan bersama dalam suatu forum permusyawaratan," kata Robikin.

Sponsored

Adapun predikat ulama kepada Sandiaga Uno, disematkan Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. Bagi dia, ulama bukan predikat yang melulu berkaitan dengan keahlian ilmu agama.

Wakil Ketua MPR RI ini berpendapat, makna ulama dalam surat As Syu'ara merujuk pada keahlian dalam ilmu sejarah. Sementara dalam surat Al Fathir, merujuk pada ilmu sains.

"Menurut saya, Pak Sandi itu ya ulama, dari kacamata tadi," kata Hidayat. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid