sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PDI-P dan NasDem masih akur

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut isu keretakan koalisi sengaja diembuskan.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Jumat, 26 Jul 2019 18:46 WIB
PDI-P dan NasDem masih akur

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan, hubungan PDI-P dan NasDem masih baik-baik saja. Menurut dia, koalisi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK) masih tetap solid. 

"Di sini, kami juga ingin meluruskan. Ada pihak-pihak yang mencoba melakukan framing bahwa koalisi tidak kompak," kata Hasto kepada wartawan di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7). 

Koalisi Jokowi-Ma'ruf diisukan mulai retak pascapertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7) lalu. Pertemuan itu digadang-gadang sebagai sinyalemen membuka peluang bagi Gerindra masuk ke KIK. 

Selain pertemuan Prabowo-Megawati, isu keretakan koalisi juga terindikasi dari absennya Megawati dalam pertemuan para ketua umum parpol KIK di Kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, dua hari sebelumnya. 

Hasto mengatakan isu retaknya koalisi sengaja dilemparkan oleh pihak-pihak yang tidak ingin pemerintahan Jokowi sukses. "Padahal, kami semua membangun sistem pemerintahan yang baik di mana Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih yang nanti akan menentukan arah dari koalisi itu," kata Hasto.

Hal senada diungkapkan Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate. Menurut dia, koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf masih sangat solid. Ia pun mengkritik pihak-pihak yang mencoba memancing di air keruh dengan mengembuskan isu keretakan koalisi. 

"Saat ini kontestasi politik kita dirigen utamanya Pak Jokowi. Lagu yang akan dibawa adalah lagu yang akan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Semua usaha untuk memecah belah, baik itu tokoh politik, parpol atau, komponen bangsa, itu tidak patriotik," tuturnya. 

Namun demikian, saat ditanya terkait wacana Gerindra bakal masuk ke KIK dan kemungkinan Gerindra dapat jatah menteri, keduanya enggan berkomentar. "Itu adalah hak prerogatif Presiden Jokowi dan para ketua umum," kata Johnny. 

Sponsored


 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid