PDIP luncurkan tagline dan atribut baru bernuansa milenial
Atribut baru partai berlambang banteng ini didesain untuk menyentuh alam rasa kaum milenial.
PDI Perjuangan meluncurkan tagline dan atribut partai bernuansa milenial. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, pemilihan nuansa milenial merupakan apresiasi terhadap generasi muda Indonesia, yang akan menjadi penentu bagi masa depan bangsa.
“Sebagai bentuk kesiapan memasuki tahap kampanye dan terobosan dalam melakukan kreativitas politik, politik dengan fun, kegembiraan politik namun kental dengan tradisi kebudayaan, maka PDI Perjuangan meluncurkan tagline dan atribut partai yang ditujukan untuk kaum muda, kaum milenial," kata Hasto dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (20/9).
Menurutnya, atribut baru partai berlambang banteng ini didesain untuk menyentuh alam rasa kaum milenial. Pengerjaannya pun dilakukan dengan mengedepankan kreativitas.
Pemilihan nuansa milenial ini, lanjut dia, tak lepas dari perhatian Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yang menaruh perhatian besar pada kaum muda.
"Kami diajarkan berpolitik yang berkebudayaan, dan penuh warna keIndonesiaan. Sebab, generasi muda Indonesia adalah masa depan Indonesia Raya. Berilah saya sepuluh pemuda, maka saya bisa mengubah dunia, pesan Bung Karno," kata Hasto menuturkan.
Dia juga mengatakan, partainya kerap melakukan terobosan dalam politik. Ini tampak dengan pelaksanaan sekolah partai, sekolah kader, dan sekolah kepala daerah, yang ditujukan untuk peningkatan sumber daya para kadernya. Selain itu, Hasto juga menyebut PDIP sebagai satu-satunya partai di ASEAN yang menerima penghargaan kualitas manajemen mutu ISO-9001:2015.
Menurutnya, keputusan PDIP mengusung kembali Jokowi dan Maruf Amin di Pilpres 2019 juga dilakukan dalam kerangka semangat yang sama, yaitu semangat kaum muda. Maruf Amin, kata Hasto, juga berkomitmen agar kepemimpinan nasional pasca 2024 adalah kepemimpinan kaum milenial.
"Dengan demikian, perpaduan Jokowi-Maruf Amin adalah kepemimpinan transisional untuk masa depan Indonesia, di mana ke depan tidak boleh lagi ada persoalan terkait Pancasila, NKRI dan kebhinekaan," ujar Hasto.