sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menang "perang udara", kubu Moeldoko dan KLB mainkan 4 narasi

Pasukan siber pendukung KLB mencoba mengeksploitasi emosi publik

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 08 Mar 2021 16:30 WIB
Menang

Kemelut politik di tubuh Partai Demokrat ramai menjadi perbincangan di dunia maya, terutama pascaterpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara. Kubu pendukung Moeldoko dan KLB dinilai menjadi pemenang dalam "perang" tagar di udara melawan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mencatat sejumlah top hashtags dari dua kubu partai yang sedang berseteru tersebut. Empat top hashtags tertinggi di antaranya #MoeldokoSaveDemokrat sebanyak 15.576 tweets, #MoeldokoKetumPDSah 14.621 tweets, #BarisanMassaDemokrat 10.102 tweets, dan #MoeldokoSelamatkanDemokrat 4.606 tweets. Ada pula tagar lainnya seperti #KarmaPolitikSBY 6.699 tweets, #PakSBY 5.481 tweets, #TangkapEdhieBaskoro 5944 tweets, dan #Muldoko, 2.721 tweets

 

"Mesikpun demikian tampak bahwa pemenangnya adalah kubu pendukung Moeldoko dan KLB. Hal ini tampak dari tagar paling dominan adalah tagar #MoeldokoSaveDemokrat sebanyak 15.576 tweets dan #MoeldokoKetumPDSah sebanyak 14.621 jauh melampaui tagar lainnya," ujar Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES Wijayanto saat mempresentasikan etnografi media, dengan judul ‘Perang Siber, hostile take over Partai Demokrat’ dalam webinar, Minggu (7/3).

Pasukan siber pendukung KLB ini, jelasnya, memainkan narasi yang mencoba mengeksploitasi emosi publik dengan melihat bahwa apa yang terjadi pada Partai Demokrat adalah wajar karena: Pertama, Partai Demokrat memainkan politik dinasti. Kedua, lanjutnya, kader Partai Demokrat dinarasikan sebagai koruptor.

"Ketiga, karma (sebagai akibat dari apa yang telah dilakukan SBY di masa lalu terhadap PKB Gus Dur). Keempat, Moeldoko menyelamatkan Partai Demokrat yang memang bobrok," urainya.

Namun, sambung Wijayanto, kubu pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga tampak tidak tinggal diam. Mereka mencoba melawan dengan narasi yakni: KLB Bodong, KLB abalabal, KLB Dagelan, Selamatkan Partai Demokrat, selamatkan demokrasi dsb.

Dalam politik, jelasnya, memenangkan opini publik merupakan kunci penting bagi pemenangan kontestasi kekuasaan. Dalm konteks ini, menarik menyimak bahwa telah terjadi upaya manipulasi opini publik untuk memberi legitimasi pada KLB bahkan jauh sebelum KLB berlangsung. 

Sponsored

"Manipulasi opini publik ini nampak dari kemunculan narasi KLB sebanyak ratusan ribu dalam waktu singkat. Manipulasi opini publik itu dimainkan oleh pasukan siber yang terdiri dari influencer (yaitu akun asli yang bisa diverifikasi identitasnya) dan buzzers (akun anonym yang tidak bisa diverifikasi siapa identitasnya)," pungkasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid