sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengamat: Kemungkinan kecil PDIP, Gerindra, dan PKB berkoalisi

PDIP, Gerindra, dan PKB memiliki capresnya masing-masing.

Gempita Surya
Gempita Surya Minggu, 26 Jun 2022 21:43 WIB
Pengamat: Kemungkinan kecil PDIP, Gerindra, dan PKB berkoalisi

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, langkah PDIP untuk membuka ruang kerja sama dengan Gerindra dan PKB kemungkinan akan sulit untuk disatukan. Alasannya, masing-masing partai memiliki kandidat untuk dicalonkan dalam Pilpres 2024.

"Misalkan Prabowo tentu akan mengusulkan dia sebagai capres, lalu PDIP juga kemungkinan Puan juga ingin jadi capres, Cak Imin ingin menjadi cawapres. Ini yang agak sulit," kata Ujang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat kepada Alinea.id, Minggu (26/6).

Ujang menyebut, akan sulit bagi ketiga partai untuk menentukan capres-cawapres jika nantinya berkoalisi. Menurutnya, salah satu dari ketiga partai harus mengalah dan tidak ikut berkoalisi.

"Misalkan PKB tidak dapat cawapres, tentu akan keluar, tidak akan mau ikut berkoalisi," ujarnya.

Menurut Ujang, pembentukan koalisi Gerindra dengan PKB dapat dilihat sebagai babak baru. Begitu pula dengan kemungkinan koalisi PDIP, Gerindra, dan PKB yang sampai saat ini masih belum dapat dipastikan nantinya akan berkoalisi atau tidak.

"Mungkin karena Gerindra yang yang dulu-dulu mesra dengan PDIP, juga harus bermanuver dan harus mencari kawan yang lain," kata Ujang.

Ujang mengatakan, koalisi partai politik menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 saat ini masih bersifat dinamis. Artinya, arah koalisi yang dibangun masih dapat berubah dengan melihat perkembangan politik ke depan.

"Soal koalisi semua masih mungkin, masih cair, masih dinamis. Masih akan terjadi berbagai dinamika politik ke depan, jadi semuanya sekarang belum jelas arah koalisi yang dibangun saat ini," kata Ujang.

Sponsored

Ujang menilai, koalisi tidak hanya menggabungkan beberapa partai. Menurutnya, ada banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan koalisi untuk dapat memenangkan pertarungan di Pilpres nanti.

"Dilihat juga siapa yang akan diusung, capres dan cawapresnya siapa, berapa elektabilitasnya, kemungkinan menangnya seperti apa, itu menentukan juga," tutur Ujang.

Arah koalisi parpol, kata Ujang, saat ini masih belum terlihat jelas. Format koalisi kemungkinan baru akan terlihat menjelang akhir pendaftaran capres-cawapres di KPU pada Oktober 2023.

"Siapa berkoalisi dengan siapa, siapa yang diusung jadi capres dan cawapresnya. Hari ini sih masih sekedar menebak-nebak," kata Ujang.

Berita Lainnya
×
tekid