sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengamat nilai wacana duet Prabowo-Airlangga potensial

Koalisi Gerindra dan Golkar sudah memenuhi ambang batas untuk mengusung Prabowo-Airlangga. 

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 03 Jun 2021 09:28 WIB
Pengamat nilai wacana duet Prabowo-Airlangga potensial

Tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi. Tetapi, bursa kandidat bakal calon Presiden dan Wakil Presiden terus bermunculan.

Teranyar, ramai wacana menduetkan pasangan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani, kali ini muncul wacana menduetkan Prabowo dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai, duet Prabowo dan Airlangga potensial karena berasal dari partai yang punya elektabilitas tinggi. Menurutnya, koalisi Gerindra dan Golkar sudah memenuhi ambang batas untuk mengusung Prabowo-Airlangga. 

Sebab pada Pemiluhan Legislatif (Pileg) 2019, Gerindra memperoleh 12,57% atau 78 kursi dan Golkar dapat 12,31% atau 85 kursi.

"Jadi, kalau dua partai ini berkoalisi, maka tidak perlu pusing lagi memperoleh perahu untuk mengusung duet Prabowo - Airlangga," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Kamis (3/5).

Namun persoalannya adalah, kata Jamiluddin, siapa yang layak jadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Jika dilihat dari Pileg 2019,  perolehan suara Gerindra dan Golkar tidak berbeda signifikan. 

Karena itu, baik Prabowo maupun Airlangga bisa menjadi capres atau cawapres.

Namun, jika dilihat dari elektabilitas personal, Prabowo jauh mengungguli Airlangga. Sementara Airlangga sangat rendah. "Atas dasar elektabilitas personal, maka Prabowo yang layak jadi capres dan Airlangga menjadi cawapres," ujarnya.

Sponsored

Tetapi, menurut dia, pasangin ini memiliki kendala. Yakni, Prabowo dan Airlangga berasal dari partai nasionalis. Kalau pasangan ini diusung tentu akan berhadapan dengan calon PDIP yang juga dari nasionalis. Hal ini, tentu tidak menguntungkan bagi pasangan Prabowo-Airlangga untuk memenangkan pilpres 2024.

"Karena itu, kalau calon pasangan ini ingin memenangkan Pilpres 2024, maka perlu dukungan dari partai Islam atau ormas Islam yang cukup besar," kata dia.

Menurut dia, kemungkinan masih ada partai berhaluan Islam yang mau mendukung  pasangan ini. Tetapi, peluang itu sangat bergantung dari kemampuan Prabowo dan Airlangga menyakinkan partai Islam tentang peluangnya untuk menang pada Pilpres 2024.

"Prabowo telah mengecewakan sebagian ormas Islam dengan masuknya ke Kabinet Jokowi," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid