sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pidato Jokowi banjir apresiasi 

"Persatuan Indonesia akan selalu sentosa, seperti kiambang-kiambang yang bertaut kembali, setelah biduk pembelah berlalu."

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 16 Agst 2019 17:11 WIB
Pidato Jokowi banjir apresiasi 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato kenegaraannya dalam sidang tahunan MPR RI di Ruang Rapat Paripurna I, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8). Dalam pidatonya, Jokowi mengulas berbagai hal, semisal rencana program lima tahun ke depan, persatuan bangsa, hingga evaluasi kinerja lembaga.
 
Pada konteks politik, Jokowi menyinggung peran partai politik dalam membangun Indonesia. Tak hanya kepada parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf, Jokowi juga mengapresiasi kinerja parpol-parpol dari kubu oposisi.

"Kecepatan kita dalam meraih cita-cita adalah peran bersama. Peran PDI-Perjuangan Golkar dan Nasdem, PKB dan PPP Perindo, PSI dan Hanura, PBB dan PKPI. Dan, jangan lupa juga peran Gerindra, PKS dan Partai Demokrat serta PAN, Partai Berkarya dan Partai Garuda," ujar dia. 

Diakui Jokowi, perhelatan pemilu menimbulkan polarisasi di masyarakat. Namun demikian, ia mengatakan, tak mudah untuk mengoyak NKRI dan persatuan bangsa. Jokowi mengibaratkan persatuan itu seperti tanaman kiambang. 

"Saya yakin seyakin-yakinnya, persatuan Indonesia akan selalu sentosa, seperti kiambang-kiambang yang bertaut kembali, setelah biduk pembelah berlalu," kata dia. 

Menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, pidato kali ini merupakan pidato kenegaraan terbaik Jokowi sepanjang memimpin negara. Pidato Jokowi, lanjut Paloh, membangun semangat dan membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait besarnya potensi bangsa. 

"Beliau juga mengingatkan betapa kita harus tetap waspada tentang hal-hal lain yang bisa menghambat semua impian besar ini, yang bisa merugikan kita bersama, bahkan bisa memundurkan, yaitu ketika kita tidak menempatkan spirit persatuan dan menghormati pluralisme," kata dia. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berpendapat serupa. Ia menilai, substansi pidato Jokowi sarat upaya membangun optimisme bangsa di masa depan.

Muzani juga mengapresiasi ultimatum Jokowi ihwal perubahan yang tengah dihadapi bangsa di tengah situasi perekonomian global yang kian tak menentu. Menurut dia, ucapan Jokowi agar Indonesia meninggalkan perilaku lama yang tidak lagi relevan di era digital sangat tepat. "Kalau tidak kita akan tertinggal," katanya. 

Sponsored

Lebih jauh, Muzani mengatakan, Gerindra berharap situasi politik nasional terus membaik pasca-Pilpres 2019. "Mari kita lupakan Pemilu 2019, semoga bisa diselesaikan dalam kebersamaan kembali," kata Muzani. 

Mantan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno pun turut memuji pidato kebangsaan Jokowi. Menurut dia, pidato Jokowi sangat menggugah. 

"Ada ancaman di sana. Tadi diingatkan Pak Jokowi, yang bisa membuat kita tidak bisa maju bahkan potensi kemunduran salah satunya adalah bangkitnya potensi kaum radikalisme di negeri ini. Saya pikir itu menarik sekali," ujar Sandi. 

Berita Lainnya
×
tekid