sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKB tak ingin koalisi Jokowi-Amin tambah partai lagi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan tak ingin ada penambahan partai lagi dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 24 Jul 2019 03:20 WIB
PKB tak ingin koalisi Jokowi-Amin tambah partai lagi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan tak ingin ada penambahan partai lagi dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Muhaimin Iskandar sepakat Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung Jokowi-Amin tak perlu menambah parpol dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pendukung Prabowo-Sandi.

Dia menilai, koalisi pendukung Jokowi-Amin sudah sangat gemuk. Sehingga, bakal lebih besar bila ditambah parpol pendukung Prabowo-Sandi masuk ke dalam pemerintahan.

"Saya setuju (tak perlu ditambah) ini sudah banyak," kata pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut di sela-sela Harlah ke-21 PKB di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).

Sinyal kuat masuknya Partai Gerindra ke barisan Jokowi seiring rencana pertemuan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Cak Imin menyerahkan sepenuhnya hal itu ke para ketua umum partai KIK untuk diputuskan. Namun, dia memberi isyarat kalau para ketua umum partai di KIK sudah saling paham satu sama lain.  

"Sudah saling tahu, sudah saling nganu, tinggal cocok-cocokan saja," katanya.

Meski eks pendukung Prabowo-Sandi tak diakomodir ke dalam KIK, menurut Cak Imin, partai KIK dengan partai KIAM tetap bisa bekerja sama, hanya masalah waktu saja yang belum memungkinkan.

Sponsored

"Cukup bareng-bareng nanti kalau kebersamaan bisa ya nanti tetap bersama tapi butuh waktu untuk sosialisasi bersama," ujarnya.

Kursi MPR

Tidak hanya itu, Cak Imin mengungkapkan sikap saling memahami antar ketua umum parpol KIK juga terjadi pada paket pimpinan Ketua MPR

Dia mulai melunak soal jabatan ketua MPR. Mantan Menteri Tenaga Kerja itu sebelumnya terang-terangan mengincar kursi Ketua MPR. Namun, kini dia menyerahkan sepenuhnya kepada partai KIK terkait kursi Ketua MPR.

"Ya kami tugasnya berusaha tapi tergantung betul kepada koalisi. Kita serahkan sepenuhnya pembicaraan di tingkat koalisi," kata dia.

Kehadiran Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid di acara Harlah ke-21 PKB, diduga menjadi sinyal kuat dukungan untuk Cak Imin menduduki kursi Ketua MPR.

Akan tetapi, dia dengan tegas mengelak. Kehadiran kedua pucuk pimpinan parpol pendukung Prabowo-Sandi itu hanya untuk mempererat silaturahmi pasca-Pilpres 2019.

"Biasa setiap pemilu harus guyub dan bersama-sama semua proses bersama-sama," ujarnya.

Terkait Partai Gerindra yang secara terang-terangan ingin mengincar kursi Ketua MPR, Cak Imin mengaku tak mau mengomentari itu terlalu jauh.

"Pokoknya semua pimpinan MPR dibicarakan dengan koalisi. Jadi kita lihat saja nanti," katanya.

Pria bernama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar ini dalam sambutannya berharap PKB konsisten memperjuangkan Islam yang rahmatan lil alamin.

"Hingga hari ini (21 tahun) PKB selalu berusaha istikomah, konsisten di dalam mengawal nilai-nilai juang Islam ahlussunah wal jamaah Islam rahmatan lil alamin yang menjadi bagian dari gagasan pemikiran dan pijakan langkah yang berbasis kebangsaan kemanusiaan keadilan dan demokrasi," urainya.

Tak hanya itu, Cak Imin juga meminta kepada kader PKB yang terpilih sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 tetap mengawal tegaknya ideologi Pancasila.

"Menjadi bagian yang terus menyemangati langkah kita dan insha Allah kita akan terus mengawal ideologi perjuangan ini dalam berbagai level perjuangan, baik di tingkat pemerintahan, tingkat legislatif, di tingkat masyarakat dan seluruh komponen kekuatan bangsa," katanya.

"Mohon doa dan dukungan agar di usia 21 tahun ini PKB benar-benar semakin bisa memberikan jalan solusi bagi kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berpesan kepada para kader PKB untuk memegang teguh amanat Mukhtamar NU di Jombang, yang mengutamakan pendidikan untuk kemajuan NU.

"Karena ini penting agar kader NU tak hanya pandai dalam bersalawat saja. Tapi harus bisa menguasai ilmu pengetahuan untuk menghadapi revolusi industri 4.0," ujarnya.

Sekadar informasi, acara peringatan Hari Lahir (Harlah) PKB ke-21 ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah, Hidayat Nur Wahid, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PPP Arwani Thomafi dan sejumlah politisi koalisi Indonesia Kerja.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Siap ! Menyambut Harlah ke 21 PKB bersama para ketua DPW se Indonesia

A post shared by A Muhaimin Iskandar (@cakiminow) on

Berita Lainnya
×
tekid