sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKB tolak tambahan parpol di koalisi Jokowi-Ma'ruf

Menurut Cak Imin, koalisi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf sudah terlalu gemuk.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Selasa, 18 Jun 2019 00:05 WIB
PKB tolak tambahan parpol di koalisi Jokowi-Ma'ruf

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menanggapi wacana merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat ke koalisi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, koalisi Jokowi-Ma'ruf sudah terlalu gemuk. 

"Ya, pada dasarnya koalisi pendukung 01 ini kan sudah gemuk, ya. Jumlahnya besar sehingga di DPR tidak perlu tambahan lagi," kata Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (17/6).

Namun demikian, Cak Imin mengatakan, PKB tak akan mempersoalkan jika PAN dan Demokrat merapat hanya sekadar untuk menjalin komunikasi politik dan menginisiasi rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.

"Kalau dalam rangka rekonsiliasi nasional, why not? Tidak ada masalah. Ini bukan kurang sepakat tetapi dari sisi jumlah (kursi) di DPR sudah berlebih-lebihan. Maka, (untuk) stabilitas sudah cukup. Tetapi, (jika) demi rekonsiliasi, ya, monggo," kata dia. 

Sponsored

Ia pun berharap Jokowi dan para petinggi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf tidak lagi membuka pintu untuk partai-partai baru. "Ya, sementara yang (parpol-parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf) ada ini saja," kata dia. 

Terkait dengan wacana PKB meminta jatah 10 kursi menteri kabinet baru Jokowi, Cak Imin mengatakan, permintaan itu hanya sekadar doa. Ia menegaskan, PKB tetap menghormati hak prerogatif Jokowi dalam memilih para calon menteri.

"Sepuluh menteri itu doa, berdoa. Ya, namanya doa kita boleh-boleh saja. Semua bergantung pada Presiden, tetapi beliau pasti akan mengajak bicara kita. Nanti, kita tunggu," ujarnya. 

Berita Lainnya
×
tekid