PKS: Jangan sampai sekolah jadi klaster baru Covid-19
Jumlah anak usia sekolah yang positif Covid-19 cukup besar
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta mendukung Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk membuka proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah setelah aman dari wabah pandemi Covid-19.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan, jumlah anak usia sekolah yang positif Covid-19 cukup besar.
“Ini harus jadi perhatian bersama, mereka adalah generasi penerus bangsa ini, jangan sampai angkanya bertambah semakin banyak, khususnya di Jakarta,” ujar Arifin di Jakarta, Jumat (29/5).
Arifin lantas membeberkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI Bidang Pendidikan bahwa terdapat lebih dari 800 anak di Indonesia terpapar Covid-19.
Bahkan, 129 anak meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, dan 14 anak meninggal dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.
Arifin meyakini bahwa Pemprov DKI dan pemerintah pusat akan mempertimbangkan kebijakan dibukanya aktivitas kegiatan sekolah di tengah Covid-19 secara matang.
"Saya yakin pemprov dan pemerintah pusat tidak gegabah dan sembrono dalam menentukan pembukaan sekolah di masa pandemik," katanya.
Lebih jauh Arifin menuturkan, anak-anak sekolah khususnya PAUD, TK dan SD juga agak sulit untuk dikontrol misalnya untuk melakukan physical distancing.
Anak-anak tersebut, sambung dia, terbiasa bersentuhan secara fisik, berangkulan dalam bermain, apalagi lama tidak ketemu relatif lebih sulit untuk diimbau.
“Jangan sampai sekolah menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19 di ibu kota. Kalaupun harus dibuka proses KBM di sekolah, harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," pungkasnya.