sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS minta Prabowo tolak tawaran kursi pemerintahan

Mardani mengatakan Prabowo perlu menyikapi pertemuan dengan Megawati sebagai silaturahmi semata.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Minggu, 28 Jul 2019 02:42 WIB
PKS minta Prabowo tolak tawaran kursi pemerintahan

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menolak tawaran kursi dari kubu petahana. Pernyataan ini dilontarkan Mardani menanggapi pertemuan yang dilakukan Prabowo Subianto, mantan Capres 2019 yang didukung PKS, dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Mardani mengatakan Prabowo perlu menyikapi pertemuan tersebut sebagai silaturahmi semata. Dia juga mendorong agar Gerindra tetap bergabung dengan oposisi.

Menjadi oposisi disebut bukan berarti menjadi musuh. Pemerintah masih membutuhkan oposisi guna menyongsong demokrasi yang sehat dan mengawal kebijakan-kebijakan yang ada.

"Bukan cuma itu, ketika negara kita sedang berdemokrasi dan sekarang ini tingkat partisipasi publik tinggi sekali, lebih dari 81%," tegas dia, Jakarta, Sabtu (27/7).

Selain itu, dengan menjadi oposisi juga mengakomodir keinginan pemilih yang telah mendukung Prabowo-Sandi. Jika para pemilih diedukasi dengan menjadi oposisi, maka kemarahan mereka akan menjadi energi positif untuk mengawal pemerintahan.

Kendati demikian, dia menyebut tak pernah mempermasalahkan pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut.

"Pengucapan selamat kepada Jokowi pun adalah hal yang wajar jika dilakukan. Namun, hal itu seharusnya dibarengi dengan sikap politik untuk lima tahun ke depan," kata Mardani.

Upaya rekonsiliasi

Sponsored

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juniantono mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati sebagai salah satu upaya rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019. Pertemuan itu juga penting guna memupuk semangat persatuan kebangsaan.

Dia menyebut, Prabowo kerap kali memperhatikan keadaan politik dengan saksama. Ketika melihat tensi politik semakin memanas, Prabowo lalu melangsungkan pertemuan dengan lawan politiknya sebagai jalan untuk meredamnya.

"Kami berterimakasih kepada semua pihak yang menyambut baik Prabowo dalam pertemuan itu. Pertemuan Prabowo dengan Megawati sangat mengedepankan kekeluargaan," kata Ferry.

Dia mengaku heran jika ada pihak-pihak yang menuding semangat rekonsiliasi partainya dengan pemerintahan terpilih sebagai ajang bagi-bagi jatah kursi kabinet. Dikatakan Ferry, ada hal yang lebih besar dari sekadar bagi-bagi jatah kursi kabinet, yaitu persatuan bangsa Indonesia pada Sabtu (27/7) sore.

"Jadi kalau ini semangatnya bisa direkatkan oleh pimpinan bisa diteladani oleh masyarakat, jadi aneh kalau ada yang menganggap inisiatif rekonsiliasi ini malah disederhanakan menjadi soal bagi-bagi kursi," ujar Ferry.

Di tempat terpisah, bekas Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno menyebut upaya rekonsiliasi juga dilakukan oleh Prabowo dengan menemui anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri untuk menyampaikan hasil pertemuannya dengan Megawati.

"Tentunya Bu Rachmawati itu adalah seorang senior di Gerindra, kemarin adalah pascapertemuan dengan Ibu Mega, dengan Pak Jokowi, Pak Prabowo terus berkeliling," ucap Sandi.

Menurutnya, rangkaian pertemuan tersebut untuk menyejukkan semua pihak pascapemilu. Sebab ada kepentingan bangsa dan negara yang tidak boleh dipecah belah. 

"Pak Prabowo terus berkeliling, kami terus kontak-kontak karena ingin menyampaikan pemikiran bahwa langkah-langkah yang diambil Pak Prabowo ini adalah langkah-langkah untuk menyejukkan suasana politik setelah pilpres," kata dia.

Selain itu, Sandi menilai bahwa pertemuan tersebut untuk meyakinkan para pendukung maupun lawan sebelumnya atas komitmen Prabowo untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. 

Sandi mengaku, dirinya juga tengah mengatur jadwal untuk bertemu dengan Rachmawati. "Saya sudah mengatur pertemuan juga dengan Bu Rahma," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid