sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS: Sudahi polemik tes PCR, fokus vaksinasi

Menurut Mulyanto, tes PCR tidak dapat dijadikan syarat wajib bagi calon penumpang angkutan umum.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 01 Nov 2021 13:53 WIB
PKS: Sudahi polemik tes PCR, fokus vaksinasi

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto meminta pemerintah menggenjot program vaksinasi nasional. Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat karena kasus Covid-19 tengah melandai.

Mulyanto menegaskan, pemerintah perlu melakukan percepatan program vaksinasi daripada sibuk mengurusi masalah kontroversial seperti mewajibkan tes polymerase chain reaction (PCR) bagi seluruh penumpang angkutan umum.

Dia meyakini intensifikasi vaksinasi dapat mengurangi resiko gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. "Pemerintah jangan buang-buang waktu mengurusi hal yang kontroversial. Lebih baik fokus meningkatkan rasio vaksinasi nasional," kata Mulyanto kepada Alinea.id, Senin (1/10).

Mulyanto mengingatkan, sebaran vaksinasi Indonesia baru mencapai 42% populasi. Angka tersebut dinilai masih jauh dari jumlah minimal yang disyaratkan untuk mencapai kondisi kekebalan kolektif (herd immunity).

Dia menambahkan, berbagai kebijakan yang diambil pemerintah, seperti penerapan tes PCR untuk penumpang angkutan udara, laut dan darat, harusnya berbasis bukti ilmiah (evidence based policy).

"Jangan coba-coba. Artinya berbagai kebijakan yang diambil pemerintah benar-benar berdasarkan bukti yang akurat, sehingga tidak terkesan didikte pengusaha. Sekarang ini kesan pemerintah didikte pengusaha sangat kentara. Sehingga wajar menimbulkan penolakan dari masyarakat," ujarnya.

Mulyanto kemudian meminta pemerintah menyudahi polemik pemberlakuan tes PCR sebagai syarat menggunakan angkutan umum. Menurutnya, tes PCR tidak dapat dijadikan syarat wajib bagi calon penumpang yang ingin menggunakan angkutan umum.

Tes itu, sambung Mulyanto, sebaiknya cukup untuk calon penumpang yang belum vaksin. Dengan demikian setiap calon penumpang dapat menggunakan sertifikat vaksin lengkap atau hasil tes PCR sebagai surat keterangan bebas Covid-19.

Sponsored

"Kalau diwajibkan seperti sekarang maka akan memberatkan masyarakat. Apalagi sekarang kebijakannya diperluas untuk semua calon penumpang angkutan, baik darat, laut maupun udara," tegas politikus PKS ini.

Meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan batas atas harga tes PCR, namun menurut Mulyanto harganya masih terlalu tinggi. Sebab harga yang ditentukan bisa jadi lebih mahal tiket angkutan umum.

"Kalau tes PCR ini dianggap penting dan perlu diberlakukan, harusnya Pemerintah membuka semua informasi terkait harga keekonomiannya. Pemerintah harus mendahulukan kepentingan masyarakat dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19. Bukan mengikuti maunya pengusaha importir alat tes PCR," ujar Mulyanto.

Ia berharap pemerintah tetap fokus pada upaya penanggulangan Covid-19, objektif dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan, bukan atas dasar kepentingan pengusaha.

"Pemerintah jangan mau didikte pengusaha alat tes PCR yang coba mencari untung sebesar-besarnya dari pandemi ini. Pandemi adalah masalah kemanusiaan, jangan dijadikan lahan bisnis," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Berita Lainnya
×
tekid