sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Plus minus jika Anies Baswedan pilih AHY jadi cawapres

Jika dibandingkan Ahmad Heryawan atau Aher dari PKS, elektabilitas AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat akan menguntungkan Anies.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 27 Okt 2022 13:54 WIB
Plus minus jika Anies Baswedan pilih AHY jadi cawapres

Pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (26/10) membawa angin segar bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Paloh dalam pernyataannya memberi sinyal bagi AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampini Anies Baswedan.

Jika AHY dipilih Anies, maka PKS yang merekomendasikan Ahmad Heryawan (Aher) harus legowo. 

"Ya harus kompromi, harus legowo dan mengalah," kata pengamat politik Ujang Komarudin saat dihubungi Alinea.id, Kamis (27/10).

Menurut Ujang, sikap legowo harus dikedepankan tiga parpol, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk bisa mengusung kandidat capres dan cawapres di Pilpres 2024. Sebab, Nasdem yang mengusung Anies tidak bisa sendirian lantaran syarat presidential threshold (PT).

Demikian pula jika nantinya Anies justru mencalonkan kandidat dari luar, bukan AHY ataupun Ahmad 'Aher' Heryawan dari PKS.

"Mau usung calon dari luar juga harus ada yang mengalah. Kalau tidak legowo ya tidak bisa berkoalisi," ujar pengajar Universitas Al-Azhar Indonesia itu.

Ujang berpendapat, lebih rasional jika Anies memilih AHY dibandingkan Aher. Sebab, dari segi elektabilitas, AHY lebih kuat daripada Aher. Selain itu, duet Anie-AHY merupakan kombinasi pemimpin muda.

Di sisi lain, Ujang mengatakan, akan lebih rasional jika Anies justru memilih calon luar ketimbang AHY. Menurutnya, AHY belum mempunyai pengalaman di pemerintahan dan pernah memiliki riwayat kekalahan di Pilkada DKI Jakarta.

Sponsored

"Cuma minusnya kan AHY gak punya pengalaman dan di pilkada pernah kalah. Ini juga jadi persoalan. Kalau Anies-Aher, ini lebih jauh karena Aher sama sekali elektabilitasnya belum ada," ucap Ujang.

Sementara itu, Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, meyakini Anies akan memilih AHY sebagai cawapres. Syahrial mengaku yakin berkaca dari meningkatnya elektabilitas Demokrat, Nasdem, dan PKS berdasarkan survei Litbang Kompas.

"Dengan makin meningkatnya elektabilitas ketiga parpol di koalisi perubahan dan perbaikan, peluang Demokrat dan PKS menempatkan kader terbaiknya sebagai cawapres bisa dikatakan telah mendekati kepastian," kata Syahrial kepada wartawan, Rabu (26/10).

Menurut Syahrial, jika mengacu hasil survei Litbang Kompas, publik dapat menilai bahwa parpol yang berada di koalisi pemerintahan justru mengalami penurunan suara. Begitu pun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang lebih dulu mendeklarasikan koalisinya.

Sementara, koalisi Gerindra dan PKB, hanya menguntungkan pihak Prabowo Subijanto.

"Sehingga, capres dan cawapres awapres yang didukung Demokrat, Nasdem dan PKS berpeluang memenangkan Pilpres 2024 dengan besarnya perolehan suara koalisi ditambah dukungan suara publik yang menginginkan arus perubahan," katanya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid