Prabowo disebut jadi capres 2024 terkuat, tetapi...

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai menjadi salah satu calon presiden (capres) terkuat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pangkalnya, memiliki segudang kelebihan dibandingkan figur-figur lain sehingga tak perlu melakukan upaya mencari simpati publik secara berlebihan

"Prabowo sebenarnya sudah tidak memerlukan persuasi politik yang memang diarahkan untuk keterpilihan. Hal ini karena ia sudah berulangkali mengikuti kontestasi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada Alinea.id, Jumat (1/4).

Kelebihan Prabowo adalah menjadi satu-satunya tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi dan senada dengan tingkat keterpilihan Partai Gerindra. Ini berbeda dibandingkan nama-nama lain yang digadang-gadang ingin maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"PDIP tinggi, tetapi Puan rendah; Golkar cukup baik, tapi Airlangga tidak," jelasnya.

Modal lain yang dimiliki Prabowo adalah popularitas tinggi sehingga dalam berbagai hasil survei, termasuk yang dilakukan IPO, selalu menempatkannya sebagai menteri Kabinet Kerja yang kinerjanya moncer.

Prabowo pun memiliki relasi apik dengan berbagai pemimpin dunia, yang tecermin dari berbagai agendanya saat melakukan kunjungan ke luar negeri dan di dalam negeri. "Itu bisa pengaruhi pilihan publik dalam kontestasi pilpres," ujar Dedi.

"Sehingga, Prabowo memungkinkan sangat menarik bagi calon mitra koalisi dan tinggal menentukan pasangan yang juga cukup kuat. Itu modal besar bagi Prabowo," imbuh dia.

Menurut Dedi, yang perlu dilakukan mantan Danjen Kopassus itu sekarang hanya merealisasikan janji politiknya pada 2019 silam dari "panggung Menhan". Pangkalnya, dalam skema elektabilitas, Prabowo cenderung stagnan, sedangkan tokoh lainnya masih dinamis.

Kemudian, berdasarkan hasil survei IPO, terdapat 17% dari total responden yang mengenalnya anti terhadap Prabowo. "Ini tentu menjadi salah satu ganjalan," ucapnya.

Selain itu, Prabowo disarankan mengantisipasi propaganda hitam yang mungkin akan terulang dan di alamatkan kepadanya.

"Untuk itu, jauh-jauh hari ia perlu memperbaiki itu dengan menguatkan citra dan reputasi jika dirinya tidak seperti tuduhan-tuduhan politik rival," sarannya.