Puan diminta jangan bagi-bagi beras saja, tapi juga sembako

Ketua DPR RI Puan Maharani menyalurkan bantuan beras ke sejumlah daerah melalui kader-kader PDI Perjuangan. Tercatat, terdapat gambar Puan dalam kantong beras yang disalurkan kepada masyarakat.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai saluran beras dari Puan Maharani tak lepas dari perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Setelah pemasangan balihonya yang tersebar di hampir seantero negeri, kini Puan melakukan 'serangan darat' melalui beras. Tujuannya, kata Adi, agar Puan makin dikenal dan disukai masyarakat.

"Bagian dari serangan darat agar Puan dikenal, disukai, dan dipilih rakyat. Karena selama ini serangan udara sudah masif dilakukan melalui baliho, spanduk, dan bilboard. Sekarang saatnya serangan darat," kata Adi saat dihubungi Alinea.id, Kamis (6/1).

Menurut Adi, bagi-bagi beras yang dilakukan Puan bagian penetrasi ke rakyat bawah supaya makin disukai dan dipilih. "Tinggal diuji di lapangan apakah bantuan sosial itu bisa mengubah iman politik rakyat," ujar dia.

Adi menilai, tak bisa dipungkiri juga jika bagi-bagi beras yang dilakukan Puan ini bagian dari strategi PDIP yang menyadari pergerakan kandidat potensial lain di Pilpres. Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah membentuk relawan di sejumlah tempat.

"Iya. Bergerak lebih cepat urusan beras," katanya.

Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai bantuan beras dari Puan Maharani masih jauh jika dikaitkan dengan Pilpres 2024. Menurutnya, apa yang dilakukan Puan semata-mata untuk membantu warga yang kesulitan ekonominya karena terdampak pandemi Covid-19.

"Pilpres masih jauh dua tahun lagi. Menurut saya sangat jauh korelasinya dari konteks pilpres ya. Saya melihat ini sebagai suatu kegiatan yang bisa membantu masyarakat yang memerlukan," kata Emrus kepada Alinea.id, Kamis sore.

"Jadi ini sifatnya sebagai bentuk keperdulian Puan Maharani untuk membantu masyarakat. Karena bagaimanapun kita harus akui, akibat Covid-19 pasti mempengaruhi ekonomi masyarakat," sambung dia.

Kendati demikian, Emrus menyarankan agar Puan tidak hanya membagi-bagi beras. Bila perlu, kata Emrus, Puan juga menyalurkan sembilan bahan pokok (sembako) kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam satu periode tertentu.

"Bisa tidak, itu dilakukan kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya beras, dalam kurun waktu satu semester tahun ini. Minimal sekali seminggu untuk kebutuhan sembako selama satu semester. Saya rasa itu lebih terasa bagi masyarakat akibat pandemi," ungkap Emrus.

Sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan, Herman Herry menyebut, bantuan paket beras tersebut sebagai bentuk rasa kasih Puan Maharani kepada masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi.

Selain di NTT, Puan juga menyalurkan paket beras ke Solo, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimatan Barat dan sebagainya.

"Bantuan ini sebagai wujud kepedulian dan perhatian dari Ketua DPR RI Mbak Puan Maharani kepada masyarakat wong cilik yang terdampak pandemi Covid-19," ujar Herman dalam keterangannya, Kamis (6/1).

Herman mewakili struktur partai PDI Perjuangan di NTT saat menemui masyarakat. Dia juga menyampaikan pesan salam sekaligus doa dari Puan Maharani kepada seluruh masyarakat NTT agar dapat beraktivitas dengan baik.

"Selain menyalurkan bantuan paket beras ini, Mbak Puan sekaligus menitipkan salam untuk Bapak Ibu semua. Semoga Bapak Ibu semua selalu diberi kesehatan," jelas Herman.

Herman mengatakan, penyaluran bantuan beras tersebut juga sebagai wujud kepedulian partai kepada wong cilik. Di mana, seluruh kader diwajibkan untuk terus turun ke bawah dan merasakan kesulitan masyarakat secara langsung.

"Ini merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai kader PDI Perjuangan dan sebagain wakil rakyat," katanya.