sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Punya peran menonjol, Airlangga berpeluang tetap diusung Golkar

"[Peran Airlangga] bisa dilihat dari keberhasilan mempertahankan posisi kedua dalam pemilu (pemilihan umum) sejak 2004."

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Sabtu, 22 Jan 2022 21:37 WIB
Punya peran menonjol, Airlangga berpeluang tetap diusung Golkar

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dinilai masih memiliki kans diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sekalipun elektabilitasnya belum menjanjikan hingga saat ini. Pangkalnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian itu dianggap memiliki peran menonjol bagi partai.

"[Peran Airlangga] bisa dilihat dari keberhasilan mempertahankan posisi kedua dalam pemilu (pemilihan umum) sejak 2004 bahkan dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2020, Golkar cukup mayoritas memenangi di banyak daerah," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada Alinea.id, Sabtu (22/1).

"Prestasi" Airlangga lainnya, berhasil melakukan regenerasi tanpa konflik sebagaimana pendahulunya. Ini dipandang sebagai mantan Menteri Perindustrian (Menperin) tersebut akomodatif terhadap semua faksi di tubuh Partai Golkar.

"Dengan catatan itu," menurut dia, "Airlangga semestinya tetap aman sebagai tokoh terusung dari Golkar."

Karenanya, Dedi beranggapan, seringnya menghadiri acara dan kedekatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan elite partai berlogo beringin, termasuk menjadi saksi pernikahan anak Wakil Ketua Umum Nurdin Halid, tidak menjadi jaminan dirinya bakal diusung pada pilpres mendatang.

"Kedekatan Anies dalam beberapa momentum Golkar tidak lantas bermakna ada orientasi capres. Kalau untuk cawapres (calon wakil presiden), mungkin saja," jelasnya. Airlangga pun diyakini bakal tetap menjadi prioritas selama partai peninggalan Orde Baru (Orba) ini tetap kuat.

Dedi menambahkan, peluang Airlangga juga masih terbuka lebar mengingat Joko Widodo (Jokowi) takkan mungkin lagi maju pada pilpres. Apalagi, belum ada figur yang menonjol sampai sekarang bak fenomena Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

"Meskipun untuk menang memang memerlukan kerja luar biasa," akunya.

Sponsored

Menurutnya, pekerjaan rumah (PR) Golkar saat ini dalam dalam menghadapi kontestasi mendatang adalah membangun koalisi dengan memperhatikan komposisi kursi di Senayan.

"Dengan komposisi kursi parlemen yang dimiliki, Golkar seharusnya mudah membentuk itu kecuali jika konstitusi diubah, Jokowi kembali maju, besar kemungkinan mimpi mengusung Airlangga pupus," tutup Dedi.

Berita Lainnya
×
tekid