sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Resmi maju, Bamsoet janjikan bangun Golkar berwajah milenial

Suara Golkar dari kalangan milenial pada Pileg 2019 hanya sekitar 5%.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Kamis, 18 Jul 2019 19:56 WIB
Resmi maju, Bamsoet janjikan bangun Golkar berwajah milenial

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo resmi mendeklarasikan diri maju menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Bamsoet, ia terdorong untuk maju karena permintaan dari kader-kader Golkar di akar rumput. 

Jika tidak ada aral melintang, Bamsoet bakal bekompetisi dengan enam kandidat lainnya. Salah satunya ialah calon petahana Airlangga Hartarto. Dalam deklarasinya, Bamsoet berharap kompetisi merebut kursi Golkar 1 berlangsung demokratis dan tanpa ancaman.

"Secara historis, tidak pernah dikenal Golkar itu ada pemaksaan aklamasi. Hanya ada calon tunggal. Kita harus belajar dari kasus Bali dan Ancol (dualisme kepengurusan). Kita harus bekerja dan berdemokrasi secara tepat,” ujar Bamsoet di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (18/7).

Bamsoet menjanjikan akan membangun Golkar menjadi partai politik yang segar dan kekinian. Ia menegaskan, akan membawa Golkar agar lepas dari perspektif sebagai partai tua dengan membingkai ulang citra Golkar. 

Menurut Bamsoet, Golkar wajib berbenah. Jika ingin terus eksis, Golkar juga sudah harus memerhatikan anak muda sebagai lumbung suara di masa depan. Apalagi, di Pileg 2019 suara Golkar dari kaum muda atau milenial hanya sekitar 5%.

"Padahal kita tahu suara mereka mencapai 40 juta. Lima tahun mendatang pada pemilu selanjutnya bisa diprediksi jumlah tersebut naik dua kali lipat. Tentu itu ceruk yang sangat besar," tegas Bamsoet.

Selain rebranding partai, Bamsoet juga berkeinginan untuk melakukan harmonisasi ulang 8 organisasi masyarakat (ormas) yang ada dalam tubuh Golkar, di antaranya 3 organisasi lama seperti Soksi, MKGR, dan Kosgoro.

Menurut Bamsoet, tiga ormas tersebut cenderung tidak terlihat perannya. "Mereka seolah berjalan sendiri-sendiri," kata mantan wartawan itu. 

Sponsored

Selain itu, Bamsoet juga berencana membangun kembali Golkar sebagai rumah penengah bagi TNI-Polri dan ulama. "Membesarkan partai adalah tugas bersama. Golkar harus menjadi partai tengah yang bisa menjadi harapan rakyat," ungkapnya.

Terkait jadwal munas, Bamsoet mengatakan, ia tak mempersoalkan jika munas digelar pada Desember 2019. "Jika perlu sampai ada posisi kabinet," tegas Bamsoet. 

Bamsoet mengatakan, ia tidak ingin mendesak Munas Golkar dipercepat agar situasi politik tetap kondusif sebagaimana saran Presiden Jokowi kepadanya. 

"Kita harus terjemahkan perkataan Presiden yang menyebutkan untuk menjaga ketenteraman, (dan mencegah) kegaduhan. Saya membacanya kita wajib menjaga suasana politik yang kondusif," tegas dia.

Sebelumnya, sejumlah petinggi Golkar menyuarakan keinginan untuk mempercepat hajatan Munas Golkar. Akselerasi munas dimaksudkan untuk mengantisipasi kader-kader Golkar yang diangkat menjadi menteri Jokowi dipersoalkan. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid