sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Djoko Santoso pimpin koalisi Indonesia Adil Makmur

Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno resmi mengusung nama Koalisi Indonesia Adil Makmur dipimpin oleh Djoko Santoso.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 19 Sep 2018 00:37 WIB
Djoko Santoso pimpin koalisi Indonesia Adil Makmur

Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno resmi mengusung nama Koalisi Indonesia Adil Makmur dipimpin oleh Djoko Santoso pada Pilpres 2019.

Setelah sekian lama, koalisi pengusung Prabowo-Sandi akhirnya membawa slogan 'Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandi'. Koalisi ini akan dipimpin oleh Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut nama itu dipilih setelah mengkaji isu populis di masyarakat. Di antaranya, isu perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Karena problem bangsa dan negara adalah problem keadilan, ekonomi, hukum, ketimpangan dan kemakmuran adalah suatu yang menjadi cita-cita juga bagi rakyat Indonesia," kata dia di Kediaman Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/9) malam.

Rapat berlangsung selama sekitar tiga jam. Koalisi Prabowo-Sandi juga memutuskan tim pemenangan akan fokus bekerja di sekretariat Jalan TB Simatupang Nomor 22, Jakarta Selatan.

Kendati demikian, Muzani menyebut tim pemenangan Prabowo-Sandi belum terbentuk secara penuh. Sebab, tim masih memerlukan masukan dari berbagai pihak. 

"Untuk tim pemenangan besok masih akan mengalami penyempurnaan sedikit karena tadi masih ada masukan yang sangat penting, sehingga kami belum bisa mengumumkannya ke publik," tuntasnya.

Dia menyebut, sejumlah tokoh agama ingin masuk ke dalam tim pemenangan Koalisi Indonesia Adil Makmur. Salah satunya dari tokoh Ijtima Ulama II, seperti para habib, ulama, kyai pimpinan pondok pesantren, hingga tokoh masyarakat. 

Sponsored

Rencananya struktur tim pemenangan akan diumumkan bersamaan pada pengumuman penetapan Capres-Cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 September 2018.

Muzani menegaskan, kepala daerah yang terafiliasi dengan partai pengusung Prabowo-Sandi diharapkan fokus memimpin masing-masing daerah dan tidak masuk ke dalam tim pemenangan. Hal itu dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan baik di tengah peningkatan suhu politik.

"Rapat menyetujui kepala daerah di bawah partai koalisi, kami tak meminta untuk masuk dalam tim koalisi Prabowo-Sandiaga. Kami meminta para kepala daerah untuk berkonsentrasi memimpin daerahnya masing-masing, karena tanggung jawab dia adalah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan di daerah masing-masing," jelasnya.

Pada saat bersamaan, bakal calon wakil presiden Sandiga Uno mengatakan nantinya hasil final struktur tim pemenangan akan diberikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk diverifikasi terlebih dahulu sebelum diserahkan ke KPU.

"Minggu lalu beliau menyampaikan apabila sudah final, minta dikonsolidasikan dahulu ke beliau," ujarnya.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso resmi menjadi ketua tim sukses Prabowo-Sandi. (Facebook).

Djoko pimpin tim sukses

Sementara itu, Muzani menegaskan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandi akan dipimpin oleh Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan. Mantan Panglima TNI tersebut kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.

Nama Djoko Santoso memang telah dimunculkan sebagai ketua tim sukses Prabowo-Sandi. Namun, terjadi penolakan dari PKS, PAN, dan Demokrat, lantaran Djoko merupakan pengurus Partai Gerindra.

Pria kelahiran Solo, 8 September 1952 itu merupakan purnawirawan TNI. Dia merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Panglima TNI. 

Setelah pensiun dari TNI, Jenderal bintang empat ini kemudian bergabung dengan Partai Gerindra. Djoko menjadi Panglima TNI pada periode Presiden SBY tahun 2007-2010.

Adapun, jumlah anggota tim pemenangan mencapai 92 orang. Rapat tersebut dipimpin Prabowo Subianto dan dihadiri bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno serta para petinggi parpol koalisi Prabowo-Sandiaga, antara lain Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

Berita Lainnya
×
tekid