sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rupiah melemah, Sandiaga Uno ajak pengusaha bawa dollar AS ke Tanah Air

Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengajak pengusaha untuk membawa dollar Amerika Serikat ke Tanah Air untuk memperkuat rupiah.

Robi Ardianto Rakhmad Hidayatulloh Permana
Robi Ardianto | Rakhmad Hidayatulloh Permana Kamis, 06 Sep 2018 06:50 WIB
Rupiah melemah, Sandiaga Uno ajak pengusaha bawa dollar AS ke Tanah Air

Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengajak pengusaha untuk membawa dollar Amerika Serikat ke Tanah Air untuk memperkuat rupiah.

Sandiaga Uno mengatakan itu saat dia menghadiri acara ‘Strategi Bisnis di Era Millenial’ yang diselenggarakan Rabu (5/9) malam di Uniti Coffee, Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Sandiaga hadir di acara ini dalam kapasitasnya sebagai pelaku bisnis. Pria yang juga merupakan bakal calon wakil presiden periode 2019-2024 ini memberikan motivasi bisnis kepada warga sekitar.

Sandiaga menilai kondisi ekonomi Indonesia saat ini memang sedang sangat terpuruk. Di tambah lagi, rupiah kian hari makin melemah. Maka ia memberikan sejumlah anjuran untuk mengatasi masalah ini.

Pertama, Sandiaga mengajak warga untuk lebih peduli dengan produk-produk lokal. Karena, dengan membeli produk buatan dalam negeri, secara tak langsung ikut membantu menjaga pasokan devisa negara.

“Ajak emak-emak untuk beli produk lokal. Ayo kita fokus beli produk Indonesia. Ini salah satu bela negara,” kata pria yang juga akrab disapa Bang Sandi ini.

Lantas, langkah selanjutnya, Sandiaga juga mengajak para generasi millennial yang punya hobi berpelesir agar mengunjungi tempat-tempat yang ada di Indonesia saja dulu. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menahan dollar AS agar tidak keluar dari Indonesia.

Millenial ini senangnya berpergian. Yuk, tunda dulu. Jangan hambur-hamburkan dollar AS kita. Yuk, kita fokus pariwisatanya di Indonesia saja. Ke Ancol dulu, Taman Mini, Bali, Monas, Labuan Bajo. atau kita pergi ke daerah-daerah yang belum tersentuh,” jelasnya.

Sponsored

Lalu, yang ketiga, Sandiaga juga mengimbau para pengusaha besar yang memiliki laba dollar AS dari ekspor, agar sudi memulangkan dollar ke Indonesia.

“Kalau pengusaha-pengusaha besar itu kan dollarnya melimpah. Dan hasil ekspornya luar biasanya. Tapi 90% masih di dollar AS. Ayo mari kita perkuat rupiah kita. Dengan bela negara. Bukan sok patriotisme. Yuk, kontribusi untuk pulangkan dollarnya ke Tanah Air, supaya kita bisa menangkan pertandingan ekonomi ini dan perkuat rupiah,” tegasnya.

Data pemilih

Pada kesempatan terpisah, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan partai politik koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan melakukan penyisiran bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap hasil daftar pemilih tetap (DPT). 

"Hasil rekapitulasi DPT yang kami terima dari KPU yakni sebanyak 185 juta pemilih, (ditambah) 2 juta pemilih dari luar negeri," jelasnya setelah melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT nasional Pemilu 2019 di gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (5/9). 

Mujani menegaskan, sementara dia telah menemukan jumlah angka yang cukup besar. Sehingga, koalisi pendukung Prabowo-Sandi berharap, KPU bisa mengklarifikasi temuan sebanyak 25 juta pemilih ganda tersebut, yang berpotensi menjadi masalah. 

"Itu yang tadi kami serahkan (kepada KPU RI), kami juga akan membantu KPU terhadap keseluruhan data yang disampaikan," jelasnya. 

Hal tersebut bertujuan agar dalam Pemilu mendatang hanya orang yang berhak memilih dan orang yang memiliki kewajiban untuk memilih pada Pemilu dan Pilpres yang bisa menyampaikan aspirasinya. 

"Saya rasa kita semua menginginkan agar Pemilu mendatang adalah Pemilu yang bersih, Pemilu yang bisa diikuti semua warga dan Pemilu yang bisa menjadi keceriaan bagi seluruh rakyat Indonesia," harapnya. 

Meskipun waktu 10 hari yang diberikan sebetulnya secara teknis masih kurang, namun pihaknya telah bersepakat dalam 10 hari tersebut, akan bekerja keras bersama partai lain untuk menelusuri data tersebut. 

Sementara itu, Sekjen PKS Mustafa Kamal memberikan apresiasi terhadap Bawaslu yang mau memberikan waktu selama sepuluh hari. Meskipun, menurutnya hal tersebut secara teknis cukup berat.

"Karena untuk menginput data saja dibutuhkan waktu sekitar dua minngu," jelasnya.

Namun demikian, dengan adanya peningkatan sistem IT dan SDM yang profesional, dia meyakini bisa bekerja secara intensif. Sehingga, 1/3 dari waktu sepuluh hari itu bisa mempunyai paparan data untuk disamakan. 

Rencananya, pada Kamis (6/9) KPU, Bawaslu, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melakukan penyandingan data. 

Komisioner KPU Viryan mengatakan penyandingan data tersebut tidak hanya fokus terhadap data ganda, tetapi juga termasuk menelusuri data yang dimungkinkan tidak memenuhi syarat. 

"Misalnya pemilih meninggal atau pemilih yang ternyata tidak ada di domisilinya, itu akan kami lakukan penghapusan pula," jelasnya. 

Berita Lainnya
×
tekid