Sandi masuk kabinet, IPO: Tanda kemenangan total Jokowi

Masuknya Sandiaga Salahuddin Uno ke dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 menjadi penanda kemenangan mutlak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demikian kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada Alinea.id, Jumat (25/12).

Dengan diplotnya Sandi, sapaan Sandiaga, menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, praktis membuat dua bekas lawan Jokowi-Ma'ruf Amin ada di dalam pemerintah.

"Ini penanda kemenangan total Presiden Jokowi. Ia berhasil meredam rivalitas Pilpres (2019) sekaligus menggerus kepercayaan Prabowo-Sandiaga di (Pilpres) 2024," katanya.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto lebih dulu menjadi pembantu Jokowi-Ma'ruf sebagai Menteri Pertahanan. Dedi berpendapat, saat ini sentimen dukungan Pilpres 2019 masih riuh.

Sehingga, imbuh Dedi, potensi tergerusnya popularitas dan elektabilitas Sandi pada Pilpres 2024 sangat mungkin terjadi. Sebagaimana diketahui, eks calon wakil presiden itu menempati posisi keempat dengan 8,8% dalam Survei IPO pada 12-23 Oktober 2020.

Sandiaga hanya kalah dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 17,9%; Prabowo 16,4%, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 15,3%.

"Sama seperti yang terjadi pada Prabowo, ia kehilangan pendukung politik secara signifikan sejak masuk kabinet, dan ini akan tereplikasi ke Sandiaga," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi melantik dan mengambil sumpah enam menteri dan lima wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).

Mereka adalah Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi; dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Sementara lima wakil menteri baru, yakni Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra; Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Edward Omar Sharif Hiariej; Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono; Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi; dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Pahala Nugraha Mansury.