sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sandiaga Uno optimistis 50 start-up unicorn bakal lahir

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno optimistis bakal lahir 50 start-up unicorn dalam 5 tahun mendatang.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 22 Nov 2018 02:41 WIB
Sandiaga Uno optimistis 50 start-up unicorn bakal lahir

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno optimistis bakal lahir 50 start-up unicorn dalam 5 tahun mendatang.

Dia menyakini bahwa Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjadi peluang untuk menciptakan entrepreneur baru. Menurutnya, bila peluang ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah, maka bukan tidak mungkin dalam kurun lima tahun ke depan, Indonesia mampu memiliki lebih dari 50 unicorn sekaligus.

"Jika mendapat perhatian cukup dari pemerintah, sangat memungkinkan kita bisa menghasilkan 10 unicorn dalam tiga tahun ke depan, bahkan saya percaya lima tahun ke depan bisa tumbuh jadi 50 unicorn atau lebih," ujar Sandiaga dalam acara Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (21/11).

Unicorn adalah perusahaan rintisan alias start-up dengan valuasi mencapai lebih dari US$1 miliar setara Rp15 triliun. Saat ini, tercatat ada empat unicorn di Indonesia, yakni Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.

Adapun perhatian pemerintah yang dimaksud Sandi yaitu terkait penerbitan regulasi yang menguntungkan bagi perusahaan start-up untuk dapat tumbuh menjadi unicorn. Namun, Sandi tak merinci jenis regulasi yang dimaksud.

Dia menilai bahwa semakin banyak start-up yang tumbuh maka akan menjadi solusi salah satu masalah Indonesia saat ini yaitu ketersediaan lapangan pekerjaan.

"Salah satu potensi yang dimiliki start-up yaitu (penciptaan lapangan kerja), satu start-up saja misalkan bisa buka lapangan kerja untuk tiga sampai empat orang paling sedikit. Bayangkan kalau Indonesia punya 10.000 start-up yang fokus di beberapa solusi terutama yang dibutuhkan ekonomi kita, tentu rasio kesuksesan dari kemunculan 50 unicorn yang diharapkan itu bisa benar-benar tercapai optimal," terangnya.

Lebih lanjut, Sandi menyampaikan kekecewaannya dengan regulasi di era pemerintahan saat ini. Dia mencontohkan regulasi untuk ojek online yang belum juga rampung hingga saat ini.

Sponsored

"Regulasi saat ini masih banyak PR dan saya lihat dari segi perizinan perlu dipermudah," imbaunya.

Menurutnya, selain regulasi perizinan, pemerintah juga perlu memperhatikan aspek lain untuk pertumbuhan start-up itu sendiri.

"Salah satu yang menghambat start-up tumbuh karena tidak punya skill-site yang tepat. Hal ini yang saya harapkan dapat difasilitasi juga," tuturnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid