Seloroh Surya Paloh sebut JK mungkin gabung NasDem

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, menggoda Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) untuk bergabung dengan partai yang dinakhodainya. Hal itu diungkapkan Paloh dalam penutupan Pekan Orientasi Caleg DPR RI Partai Nasdem, yang turut dihadiri JK.

"Pak JK adalah tokoh yang paling unik di bangsa ini. Dua kali menjadi wapres pada presiden yang berbeda, itu hanyalah JK. Hampir menjadi yang ketiga. Saya yang paling harap-harap cemas," ujarnya dihadapan para peserta orientasi Caleg DPR RI Partai Nasdem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/9).

Bos Media Group mengatakan kepada JK, keberadaannya dalam acara tersebut bukanlah sebagai orang lain, melainkan sebagai saudara di rumah sendiri. Paloh mengaku memiliki hubungan dekat dengan JK, terlebih keduanya pernah sama-sama menjadi pengurus Partai Golkar.

"Bapak harus tahu. Ini tempat bapak, ini bukan di tempat lain, bukan di keluarga lain, tempat sendiri, saudara sendiri. Nikmatilah suasana kekeluargaan disini," ungkap Paloh kepada JK disertai ucapan terimakasih karena telah menghadiri acara tersebut. 

Surya Paloh pun memberikan peringatan kepada Partai Golkar agar berhati-hati. Karena bisa saja terjadi JK hengkang dari partai berlambang beringin dan bergabung dengan Partai NasDem. 

"Bilang sama teman-teman di Golkar, hati-hati sama yang kurang mendapat perhatian. Jadi jangan terkejut, bisa saja nanti Pak Jusuf Kalla berada ditengah-tengah kita," ucapnya. 

Menanggap hal tersebut, JK menyatakan dia dan Surya Paloh telah bersahabat sejak lama. "Dimana pun saya berada, dia ada. Di mana pun dia ada, saya ada di situ, itu dalam artian persahabatan," terang JK. 

Persahabatan keduanya telah terjalin sejak masih sama-sama berada di Partai Golkar. Dia berharap, NasDem sebagai partai besutan Surya Paloh, semakin mendapat tempat dihati rakyat. Ia pun mengharapkan agar pada Pemilu 2019 nanti partai NasDem menjadi lebih sukses.

"Saya selalu mengatakan politik itu hanya lima tahun, tapi persahabatn puluhan tahun. Jadi jangan kita putuskan hubungan persahabatan karena politik," sebut JK.