sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei SMRC dan RTK: Ganjar - Yasin tak terbendung di Jateng

Elektabilitas Ganjar Pranowo-Taj Yasin tak terbendung berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh dua lembaga yang merilis nyaris bersamaan.

Robi Ardianto Annisa Saumi
Robi Ardianto | Annisa Saumi Sabtu, 23 Jun 2018 02:50 WIB
Survei SMRC dan RTK: Ganjar - Yasin tak terbendung di Jateng

Elektabilitas Ganjar Pranowo-Taj Yasin tak terbendung berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh dua lembaga yang merilis nyaris bersamaan.

Kedua lembaga tersebut adalah Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Roda Tiga Konsultan (RTK). Tingkat keterpilihan Ganjar sebagai incumbent jauh melaju meninggalkan pesaingnya, Sudirman.

SMRC merekam hasil survei terbarunya yang menyebutkan elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin mencapai 70,1%. Elektabilitas tersebut jauh mengalahkan Sudirman Said-Ida Fauziah yang meraup 22,6%, dan responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 7,3%.

Direktur SMRC Sirojuddin Abbas menjelaskan, meski unggul jauh, tren elektabilitas Ganjar-Yasin justru stagnan dalam tiga bulan terakhir. Berkebalikan dengan terus menanjaknya elektabilitas Sudirman-Ida pada periode yang sama.

"Akan tetapi, kenaikan tersebut berada dari pemilih mengambang. Sehingga, tidak terlalu mengganggu elektabilitas Ganjar Pranowo," katanya di kantor SMRC Jakarta, Jumat (22/6).

Dia mengatakan, responden pemilih Ganjar memberikan alasan lantaran bukti kinerja sebagai incumbent. Sedangkan, pemilih Sudirman memilih karena dinilai sebagai sosok yang jujur dalam memberantas korupsi.

Saat bersamaan, sebanyak 82% masyarakat Jateng mengaku puas terhadap kinerja Gubernur Ganjar Pranowo selama menjabat. "Ganjar kemungkinan menang. Kecuali terjadi 'kiamat' dari Komisi Pemberantasan Korupsi," tuturnya.

SMRC menggelar survei melalui metode wawancara multistage random sampling pada 23-30 Mei 2018. SMRC menetapkan tingkat margin of error sebesar 3,5%.

Sponsored

Pilihan Spontan

Secara terpisah, Roda Tiga Konsultan (RTK) juga merilis hasil survei top of mind atau secara spontan terhadap elektabilitas Cagub-Cawagub Jateng 2018. Hasilnya, pasangan Ganjar-Yasin unggul telak dengan elektabilitas sebesar 32,5% meninggalkan Sudirman-Ida yang meraup 8,6%.

"Elektabilitas terbuka Ganjar-Yasin sudah disebutkan oleh responden secara spontan sebanyak 32,5%," kata Direktur Riset Roda Tiga Konsultan, Rikola Fedri, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (22/6). 

Rikola Fedri mengatakan, rendahnya elektabilitas Sudirman-Ida karena popularitas kedua sosok tersebut masih sangat kecil di Jateng. “Hanya 59,7% yang mengenal Sudirman dan hanya 48,8% yang mengenal Ida. Sebaliknya, sebanyak 92,1% responden mengenal Ganjar dan 50,5% yang kenal Yasin,” tutur Fedri. 

RTK melakukan survei pada 28 Mei-2 Juni 2018 dengan mewawancarai 1.200 responden. Metode yang digunakan adalah stratified systemic random sampling dengan margin of error 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%, serta quality control 20%. 

Sementara itu, pemilih yang menyatakan rahasia sebanyak 8,8% dan yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 50,2%. Kedua kelompok pemilih ini digolongkan RTK sebagai undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Menanggapi hasil survei ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera tetap optimistis pasangan Sudirman-Ida akan memenangkan Pilgub Jateng 2018. 

Menurut dia, pasangan Sudirman-Ida masih bisa memainkan isu anti korupsi untuk menggaet suara pemilih setelah tiga kepala daerah di Jateng yang merupakan kader PDI Perjuangan tejerat operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK).

“Apalagi pak Ganjar beberapa kali dipanggil KPK tapi tidak pernah hadir,” ucapnya. 

Hal itu, kata Mardani, menjadi bukti jika Jateng butuh pemimpin yang melawan korupsi. Dia juga mengklaim pemilih di daerah Pantura Jateng telah mantap memilih Sudirman-Ida. 

"Mereka setuju dengan kebijakan Pak Sudirman dan Mbak Ida yang ingin menghapus larangan cantrang," kata Mardani. 

Berita Lainnya
×
tekid