sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Surya Paloh rayu Anies Baswedan untuk Pilpres 2024?

Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut-sebut sebagai pancingan untuk Pilpres 2024

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Jumat, 26 Jul 2019 05:03 WIB
Surya Paloh rayu Anies Baswedan untuk Pilpres 2024?

Pertemuan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut-sebut sebagai pancingan untuk Pilpres 2024.

Peneliti Center for Stategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai yang dilakukan Paloh dengan mengundang Anies ke kantornya adalah bagian dari strategi NasDem untuk menarik figur lain agar merapat.

Menurut analisis Arya, pertemuan itu mengisyaratkan Anies dijadikan pancingan agar figur-figur lain juga mendekat jika ingin didukung oleh NasDem pada perhelatan Pilpres 2024. 

"NasDem itu kalau dia dekat dengan kandidat lain. Itu sebenarnya dia ingin menarik juga dari kandidat lain. Mungkin Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, dan lain sebagainya. Jadi dia itu ingin menarik satu kandidat itu sebenarnya ingin memberi pesan kepada kandidat lain, supaya mereka ada pikiran 'Wah Nasdem sudah main sama Anies nih, saya harus dekati Nasdem nih'. Nah, itu cara Nasdem untuk menarik kandidat lain sebenarnya," kata Arya saat meladeni pertanyaan wartawan mengenai hubungan pertemanan Mega-Prabowo dan manuver Surya Paloh di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).

Arya memandang, NasDem kemungkinan sangat kecil meminang Anies pada Pemilu 2024. Sebab secara teori, hal itu sangat bergantung dari rapor Anies di Jakarta, serta psikologi publik terhadap kepemimpinan nasional.

"Starategi itu berubah kalau terjadi perubahan situasi politik. Atau bisa jadi itu berubah kalau performa Anies tidak bagus. Itu tentu akan terlihat nanti. Kalau ada perubahan di tingkat psikologis tentu itu akan berubah. Kalau kinerja pemerintah Anies itu tidak positif, dia akan mencari kandidat lain. Jadi ya Anies belum pasti dipinang Surya Paloh," ujarnya.

NasDem dan PDIP kompak bantah

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Jhonny G. Plate membantah terjadi keretakan hubungan antara Surya Paloh dan Megawati. Menurut dia, hubungan Surya Paloh dengan Megawati baik-baik saja.

Sponsored

Johnny menjelaskan, pertemuan Surya Paloh  dengan Anies sudah direncanakan sejak lama. Namun, pertemuan keduanya baru bisa terlaksana pada Rabu (24/7), yang  kebetulan berbarengan dengan pertemuan Mega dan Prabowo.

"Jadi tidak ada keretakan. Pertemuan antara Bang Surya dan Gubernur DKI sudah direncanakan lama. Saat antar Presiden melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI, secara enggak sengaja ketemu Bang Surya di bandara yang minta waktu untuk ketemu karena sudah lama enggak ketemu. Kesempatan ketemunya kebetulan hari yang sama dengan pertemuan Mega-Prabowo. Jadi Itu dua hal yang terpisah," katanya.

Johnny membeberkan, Surya mengundang Anies ke kantornya di Gondangdia semata-mata hanya ingin membicarakan perihal program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ke depan serta program Pemerintahan DKI Jakarta agar dapat dilakukan sinkronisasi.

"Kebetulan Gubernur DKI Jakarta adalah bagian dari pemerintahan saat ini. Ada pemerintah nasional dan daerah. Yang diperlukan adalah sinkronisasi. DKI adalah Ibu Kota negara. DKI adalah etalase bangsa. Karenanya tidak ada pilihan lain selain DKI ini perlu berhasil pembangunannya dan Pak Anies adalah Gubernur DKI, gubernur dari seluruh komponen masyarakat. Kalau presiden ingin menyatukan dan merekatkan kebangsaan adalah wajar dan terjadi juga di DKI. Kebetulan Pak Anies adalah deklarator ormas NasDem yang memahami betul manifesto politik Nasdem karena itu Nasdem punya kepentingan pastikan gubernur terpilih hanya satu pilihannya. Sukses membangun Jakarta. Karena kalau dia gagal tidak Jakarta saja yang rugi. RI juga rugi," katanya.

Tak hanya itu, dia juga menepis tudingan bahwa Surya Paloh tengah menyiapkan amunisi untuk pertarungan politik 2024 dengan mengundang Anies ke kantornya. Ia mengatakan pembicaraan soal kontestasi 2024 belum dibicarakan sama sekali di internal Partai Nasdem.

"Tahun 2024 masih jauh, kami masih fokus selesaikan tugas kami. Kami sekarang menangkan pilpres dan presiden terpilih akan segera dilantik dan kami akan fokus mengawal kabinetnya. Ada waktunya nanti untuk bicarakan 2024," katanya.

Tak hanya dengan Mega, Jonny pun mengatakan, jika hubungan Nasdem dengan partai Koalisi Indonesia Kerja lainnya pun masih sangat solid, tak terkecuali dengan PDIP.

"Dan hubungan Bu Mega dengan koalisi KIK berlangsung dengan baik. Koalisi terjaga dengan baik," ujarnya.

Hal tak jauh berbeda disampaikan Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga. Dia menepis tudingan yang mengatakan bahwa adanya keretakan antara Paloh dan Mega pasca-Ketua Umum PDIP itu absen dalam pertemuan para ketua umum. Eriko menegaskan jika hubungan Megawati dan Surya Paloh sampai saat ini masih sangat baik.

"Jadi tidak ada keretakan. kebetulan ketika perayaan ultah Surya Paloh, Ibu Mega lagi di luar negeri dan berhalangan hadir. Ini hanya spontanitas, jangan dilihat karena satu pertemuan PDIP enggak dateng, jadi disebut keretakan," katanya.

Terkait pertemuan Surya Paloh dan Anies, Eriko menganggap, hal itu tak bisa serta merta diartikan bahwa Paloh sedang bermanuver untuk 2024, atau sedang melakukan perlawanan atas sikap Mega yang bertemu dengan Prabowo. Sebab pandangan itu sangat jauh panggang dari pada api.

"Ya kan boleh-boleh saja mengundang orang. Bung Anies juga mengaku kalau dia diundang Surya Paloh karena ultah Surya. Apa yang salah dalam hal itu? Kita bicara terlalu jauh kalau bicara soal 2024," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid