sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tampik Ahmad Dhani, ketua tegaskan PBNU bukan pendukung PKI

"Setelah pemberontakan G-30-S/PKI, NU bahkan berada di garda depan menuntut pembubaran PKI."

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Jumat, 08 Feb 2019 15:06 WIB
Tampik Ahmad Dhani, ketua tegaskan PBNU bukan pendukung PKI

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menampik pernyataan Ahmad Dhani yang menyebut NU akan menjadi pendukung ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (Nasionalisme) baru, bila capres petahanan Joko Widodo, menang di Pilpres 2019. Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas, mengatakan NU bukanlah pendukung PKI.

"Perlu dicatat, NU bukan pendukung PKI. Setelah pemberontakan G-30-S/PKI, NU bahkan berada di garda depan menuntut pembubaran PKI," kata Robikin di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, paham Islam ahlu sunnah wal jamaah dan visi kebangsaan yang dianut NU, tak memberi ruang bagi tafsir PKI terhadap sila pertama Pancasila. NU juga tak sepakat dan melawan pemberontakan yang dilakukan PKI.

Menurut Robikin, dukungan NU terhadap Nasakom, yang dicetuskan Presiden Soekarno, pada era demokrasi terpimpin dulu, dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI. Dukungan tersebut juga menjadi bandul politik, untuk membendung laju komunis yang kala itu pengaruhnya makin meluas. 

"NU menempatkan diri menjadi benteng Islam dari kemungkinan ancaman komunis. Apalagi kala itu, NU boleh dibilang sebagai satu-satunya kekuatan politik Islam, usia pembubaran Masyumi karena terlibat PRRI/Permesta," kata Robikin menjelaskan.

Robikin mafhum tahun politik kerap diramaikan dengan pernyataan-pernyataan bombastis, untuk menarik simpati dan dukungan. Namun dia mengingatkan agar upaya tersebut tidak dilakukan dengan cara-cara kotor seperti menyebarkan informasi bohong atau hoaks.

"Jangan ramaikan dengan hoaks, ujaran kebencian atau fake news. Fastabiqul khairat, berlomba-lombahlah dalam berbuat kebaikan dengan cara yang baik," kata Robikin.

Pernyataan Ahmad Dhani, terekam dalam video yang beredar di dunia maya. Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik itu, Dhani mengingatkan massa yang hadir saat itu, untuk mewaspadai hadirnya Nasakom baru.

Sponsored

Menurut Dhani, unsur-unsur pendukung Nasakom, saat ini telah bersatu, sehingga membuka kemungkinan ideologi tersebut kembali bangkit. Unsur tersebut adalah PDI Perjuangan, NU, dan komunisme.

"Sekarang ini, mereka sudah bergabung, PDIP, NU, dengan komunisme. Jadi HTI itu tidak ada apa-apanya dengan nasakom. HTI tidak bisa merubah ideologi Pancasila,"

Caleg Partai Gerindra itu juga mengatakan, Nasakom baru bisa muncul kembali di Indonesia. Hal ini, kata Dhani, bisa terjadi jika Jokowi menang dan partai-partai pendukungnya menguasai parlemen dan mencabut TAP MPR. 

"Kami-kami, ustaz-ustaz ini, yang tidak setuju, nanti akan dianggap akan mendirikan negara Islam, lalu kita ditangkepin seperti tahun 60-an dulu," katanya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid