sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Usai bertemu Puan, NasDem janji tak tinggalkan Demokrat-PKS

PDIP tidak pernah berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat sejak kedua partai ini berdiri.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Selasa, 23 Agst 2022 09:51 WIB
Usai bertemu Puan, NasDem janji tak tinggalkan Demokrat-PKS

Partai NasDem memastikan akan terus menjajaki komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sekalipun telah bertemu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Elite PDIP, yang dipimpin Puan Maharani, diketahui bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, Senin (22/8). Sebelumnya, NasDem telah mengadakan pertemuan serupa dengan PKS dan Demokrat.

"Memang saya harus katakan, saat ini PKS dan Demokrat komunikasinya jauh lebih maju daripada partai lain. Apakah kemudian pertemuan [dengan PDIP] tadi, NasDem akan meninggalkan yang lain? Enggak," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, kepada wartawan, Selasa (23/8).

Sebagai informasi, PDIP tidak pernah berkoalisi dengan PKS dan Demokrat sejak kedua parpol ini lahir. Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, dengan dalih perbedaan historis dan ideologi.

Ali menerangkan, pertemuan sebuah partai politik (parpol) tidak harus berujung koalisi. Setidaknya, baginya, akan melahirkan kesepahaman antarparpol melalui dialog tersebut kala terjadi perbedaan.

"Paling tidak ketika terjadi perbedaan, baik PDIP dengan NasDem, PDIP dengan Demokrat, PDIP dan PKS, itu kita saling memahami. Berdiskusi bukan harus berkoalisi. Membangun bangsa ini harus ada kesepahaman," tuturnya. 

Ali melanjutkan, Partai NasDem dan PDIP tetap berkomitmen bersama-sama dalam membangun bangsa sekalipun mengusung kandidat tertentu pada sebuah kontestasi. Dicontohkannya dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). 

"Dalam perjalanan pilkada, kami tidak bisa bersama-sama dengan PDIP karena beda usungan, misalnya. [Namun] kami berkomitmen, bahwa kalau PDIP yang menang, [tetap] bersama-sama dengan PDIP. Kalau PDIP yang kalah, kami [tetap] bersama-sama. Kami bersama-sama di mana pun," paparnya.

Sponsored

Sebelumnya, pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, selain dalam rangka membangun koalisi, pertemuan PDIP dengan Nasdem dan parpol lainnya penting dilakukan guna menjaga stabilitas politik di Tanah Air menjelang Pemilu 2024. Sebab, elite politik merupakan cerminan bagi kader hingga ke akar rumput.

"Daripada saling sindir, saling serang, lebih baik membangun silaturahmi untuk menjaga stabilitas politik di negeri ini. Kan, elite itu menjadi cerminan. Kalau elite bersatu, di bawah, kan, bisa bersatu. Kalau elite berseteru, di bawah juga ikut. Oleh karena itu, dalam konteks koalisi, dalam konteks dekat-mendekati, ya, harus bangun sinergi bersama," urainya.

Di sisi lain, Ujang menilai, ada peluang PDIP dan NasDem membangun koalisi jika keduanya memiliki kepentingan yang sama. "Kalau kepentingan berbeda, ya, akan menjadi lawan di 2024 nanti."

Berita Lainnya
×
tekid