Vaksin Covid-19 dari China harus aman
Politisi PKS ingatkan jangan sampai vaksin asal China picu kegaduhan.
Pemerintah diminta memastikan terlebih dahulu bahwa vaksin aksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Sinovac asal China aman untuk diujicobakan.
Diketahui, Bio Farma akan melakukan uji klinis fase III pada bulan ini terhadap 1.620 relawan.
“Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kita tahu BPOM China pernah mengumumkan adanya sejumlah vaksin di bawah standar yang diproduksi dan diedarkan ke masyarakat. Ini kan berbahaya, apalagi jika digunakan pada anak-anak. Kita harus mengantisipasi hal tersebut,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dalam keterangannya, Senin (3/8).
Politikus PKS ini mempertanyakan mengapa vaksin dari China yang diujikan. Padahal, jelas dia, ada sejumlah produsen dan negara pembuat vaksin Covid-19.
"Ini harus dijelaskan oleh pemerintah kepada publik dengan komunikasi yang baik. Jangan sampai tersebar berita berita yang menyatakan keraguan masyarakat atas tidak amannya vaksin tersebut," jelasnya.
Jika nantinya memang aman dan prosesnya sesuai standar WHO, Netty menyarankan agar dipublikasikan datanya secara transparan.
"Jangan biarkan publik curiga dan menduga-duga ada sesuatu dalam pengujian vaksin tersebut," ungkapnya.
Netty kemudian merujuk pada standar WHO bahwa vaksin Covid-19 harus melalui pengujian pada hewan percobaan meliputi uji keamanan, immunogenic, dan efikasi. Sementara uji klinis pada manusia dilakukan sebanyak tiga fase.
Sebelumnya, bedasarkan laporan Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan Bio Farma, Iwan Setiawan sebanyak 2400 unit vaksin tersebut telah tiba di Indonesia. Bio Farma bakal melakukan uji klinis fase III. Sementara fase I dan II sudah dilakukan di China.