sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wacana penundaan pemilu diyakini by design

Wacana penundaan pemilu kembali bergulir belakangan ini. Pemicunya, statement berbagai elite partai politik.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 07 Mar 2022 11:46 WIB
Wacana penundaan pemilu diyakini <i>by design</i>

Wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang belakangan kembali bergulir disinyalir tidak alamiah alias sengaja dirancang (by design). Karenanya, dipastikan ada aktor intelektual kakap yang merancangnya.

"Aktornya tentu yang punya pengaruh politik besar. Aktor ini mendapat sokongan finansial dari para oligarki," ucap pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/3).

Aktor tersebut, sambungnya, menjadi satu kesatuan demi menggolkan wacana tersebut. Caranya, dengan memobilisasi massa untuk menyuarakan penundaan pemilu.

"Pejabat publik tertentu dilibatkan untuk meneruskan suara hasil mobilisasi. Mereka ini akan menyampaikan suara mobilisasi seolah-olah suara murni dari berbagai elemen masyarakat," tuturnya.

Menurut Jamiluddin, pendapat umum palsu tersebut lantas terus didesakkan agar didengar MPR. "Tinggal MPR RI apa bisa dipengaruhi aktor politik dan para oligarki?"

Dirinya berharap, MPR menolak aspirasi fiktif itu. Diyakininya peluang penolakan besar mengingat partai besar dan DPD RI tidak sependapat.

"Jadi, peluang by design dari aktor politik kakap dan oligarki akan layu sebelum berkembang bahkan berpeluang menjadi game over," tandasnya.

Wacana penundaan pemilu kembali bergulir belakangan ini. Pemicunya, statement berbagai elite partai politik, dari Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Zulkifli Hasan, dan Airlangga Hartarto.

Sponsored

Masing-masing memiliki alasan beragam. Namun, mereka mengklaim wacana tersebut sesuai aspirasi publik, baik yang ditemuinya di lapangan maupun di media sosial.

Sebelumnya, aspirasi serupa disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. Dalihnya, sesuai permintaan para pengusaha demi pemulihan ekonomi.

Berita Lainnya
×
tekid