sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Omicron Tingkatkan Rawat Inap di Afrika Selatan, WHO Rekomendasikan Vaksin Booster

WHO merekomendasikan vaksin booster atau vaksinasi dosis ketiga segera dilakukan di Afrika Selatan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Minggu, 12 Des 2021 12:40 WIB
Omicron Tingkatkan Rawat Inap di Afrika Selatan, WHO Rekomendasikan Vaksin Booster

Ilmuwan Afrika Selatan mengatakan bahwa, virus corona jenis baru varian Omicron atau B.1.1.529 tidak memicu gejala parah pada pasien, meskipun kamar rawat inap meningkat di Afrika Selatan. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin booster atau vaksinasi dosis ketiga segera dilakukan di wilayah tersebut.

"Ilmuwan Afrika Selatan tidak melihat tanda bahwa varian virus Corona Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah," kata mereka pada hari Jumat, ketika para pejabat mengumumkan rencana untuk segera menggencarkan vaksinasi booster lantaran kasus COVID-19 mendekati level tertinggi sejak pandemi merebak.

Data rumah sakit pasien terpapar COVID-19 di Afrika Selatan memang meningkat tajam, lebih dari empat provinsi mencatat kenaikan signifikan. Kabar baiknya, kasus kematian COVID-19 tidak ikut meningkat dramatis.

Meski begitu, para ilmuwan meyakini perlu lebih banyak waktu untuk memberikan kesimpulan pasti seberapa bahaya varian Omicron.

BACA JUGA

    "Data awal memang menunjukkan bahwa sementara ada peningkatan tingkat rawat inap, sepertinya itu murni karena angkanya dan bukan sebagai akibat dari keparahan varian itu sendiri, Omicron ini," katanya.

    Dalam beberapa hari terakhir, wabah Afrika Selatan yang terkait dengan Omicron telah menginfeksi sekitar 20 ribu orang per hari, dengan 19.018 kasus COVID-19 baru pada hari Kamis, menurut data dari Institut Penyakit Menular Nasional, 'hanya' ada 20 kasus baru kematian.

    Wakil direktur jenderal departemen kesehatan Nicholas Crisp mengatakan pada hari Jumat booster vaksin Pfizer-BioNTech (PFE.N), (22UAy.DE) akan tersedia untuk orang yang sudah disuntik dosis kedua enam bulan lalu.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan tubuh dan para penerima vaksin dari virus covid-19 yang dimatikan (inactivated vaccine) untuk segera mendapat booster atau vaksinasi dosis ketiga. Vaksin dari virus Covid-19 tidak aktif misalnya vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk melindungi dari penurunan kekebalan.

    Sponsored

    Namun, telah dikatakan sebelumnya bahwa pemberian dosis primer harus menjadi prioritas mengingat tingkat vaksinasi tetap sangat rendah di banyak negara berkembang. Sebuah studi kecil dari lembaga penelitian Afrika Selatan minggu ini menunjukkan bahwa Omicron dapat menghindari perlindungan dari dua dosis vaksin Pfizer, tetapi perusahaan dan mitranya, BioNTech, mengatakan bahwa suntikan ketiga mereka dapat menetralkan Omicron di laboratorium.

    Glenda Gray, presiden Dewan Riset Medis Afrika Selatan, mengatakan ada jauh lebih banyak orang yang tidak divaksinasi di antara pasien yang dirawat di rumah sakit Afrika Selatan dan buktinya adalah bahwa vaksin Pfizer masih menawarkan perlindungan.

    "Kami melihat bahwa vaksin ini mempertahankan efektivitasnya. Mungkin sedikit berkurang, tetapi kami melihat efektivitas untuk perawatan di rumah sakit dan itu sangat menggembirakan," katanya.

    Gejala yang dikatakan tidak parah ini, sebenarnya jadi kabar baik bagi masyarakat dunia. Namun, tidak menutup kemungkinan virus lainnya nanti bisa saja berkembang dan menyerang kekebalan tubuh manusia. Hal ini perlu diwaspadai, apalagi virus Covid-19 mudah bermutasi. Tentunya kepatuhan pada protokol kesehatan tidak boleh mengendur dan diabaikan.

    Covid-19 Covid-19
    Eka Setiyaningsih
    Eka Setiyaningsih