Inilah alasan BI menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps
BI menyebut, kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global.
Gubernur BI ungkap alasan pertahankan BI7DRR sebesar 5,75%
Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation).
Pengumuman: BI pertahankan BI7DRR sebesar 5,75%
Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter.
Suku bunga acuan BI naik 25 bps jadi 5,57%
Hal itu, untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I-2023.
Ekonom UI sarankan BI naikkan suku bunga 25 bps jadi 5,75%
Salah satu alasannya untuk mempertahankan perbedaan dengan suku bunga The Fed.
Naik ketiga kalinya, suku bunga BI jadi 4,75%
Langkah ini juga untuk memastikan inflasi inti ke depan dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023.
BI tahan suku bunga acuan di 3,5%
Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) di level 3,5% pada Mei 2022.
Alasan Bank Indonesia tahan suku bunga acuan di level 3,5%
Level tersebut tak bergerak sejak Februari 2021.
BI pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan.
BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah.
BI pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%
BI akan terus melanjutkan kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.
BI pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5%
RDG BI juga memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%
Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan 3,5%
Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
BI pertahankan suku bunga acuan 3,5%
RDG BI juga memutuskan mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75% dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%.
Nantikan RDG BI, IHSG dibuka turun 0,53% ke level 6.020
Investor menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia mengenai suku bunga acuan BI7DRRR.
Nantikan RDG BI, IHSG ditutup turun ke zona merah
Pelaku pasar lebih hati–hati menjelang keputusan penetapan suku bunga acuan dari Bank Indonesia yang diagendakan pada esok hari.
BI turunkan tingkat suku bunga acuan menjadi 3,5%
RDG tersebut juga memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 2,75%.
BI pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,75%
BI akan memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya.
BI turunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 4%
Pemangkasan suku bunga acuan tersebut untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.
BI turunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 4,25%
BI juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi sebesar 3,50%, dan suku bunga lending facility sebesar 5%.
Bank Indonesia turunkan suku bunga acuan jadi 4,5%
Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan akibat Covid-19.
BI turunkan suku bunga acuan 25 bps
Penurunan suku bunga tersebut sebagai langkah preemptive akibat pengaruh coronavirus yang mengganggu perekonomian global.
Bank Indonesia kembali tahan suku bunga acuan 5%
Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5% pada awal tahun 2020.
Sinyal BI relaksasi suku bunga acuan masih ada
Bank Indonesia memberi sinyal masih ada ruang pelonggaran kebijakan moneter termasuk melalui instrumen suku bunga acuan.
BI diprediksi tahan suku bunga acuan November
Bank Indonesia diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di 5%.