Pameran tunggal Xu Bing maknai hidup seperti rokok

Xu Bing dinilai berhasil menyampaikan pesan hidup dalam bentuk karya seni.

Salah satu karya Xu Bing, "Book from the Sky," yang dipertunjukan dalam pameran bertajuk "Xu Bing: Thought and Method," di Museum MACAN, Jakarta Barat, Sabtu (9/11). Alinea.id/Achmad Al Fiqri.

Perupa asal Tiongkok, Xu Bing menggelar pameran tunggal di Museum of Modern and Contemporary Art Nusantara (MACAN). Dalam pameran tersebut, pria berumur 64 tahun itu mencoba mempertunjukan sejumlah karya terbaik selama 40 tahun perjalanan karirnya.

Mengusung tajuk "Xu Bing: Thought and Method," pameran ini perdana digelar dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. 

Setidaknya, sekitar 60 karya terbaik berupa: lukisan, film, dan materi arsip dihadirkan oleh sarjana lulusan Central Academy of Fine Arts (CAFA) itu.

Dari puluhan karyanya, dikategorikan menjadi enam jenis. Keenamnya yakni: Book from the Sky, Honor and Splendor, Square World Caligraphy, A Case Study of Transference, Back From the Ground Studio, serta Dragonfly Eyes. 

Melalui karya tersebut, Xu Bing mencoba menghadirkan ragam budaya dan sejarah Tiongkok. Ini terlihat dari salah satu jenis karyanya, Book from the Sky.